Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Prabowo-Hatta "Geber" Motor di Hadapan Polisi

Kompas.com - 06/08/2014, 10:45 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Massa Prabowo-Hatta yang mengendarai motor memaksa masuk ke depan Mahkamah Konstitusi. Polisi yang berjaga pun tak berdaya dengan banyaknya massa yang ingin masuk ke Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Awalnya, seorang dari massa pendukung yang mengenakan baju hijau, rompi oranye dan topi serta kacamata hitam, menyalakan motor dengan cara 'digeber' di hadapan polisi yang berjaga di depan Kementerian Perhubungan. Ia kemudian memarkirkan motor di putaran depan Kementerian Perhubungan.

Kasatlantas Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Sakat menyuruh orang tersebut tidak memarkirkan motornya dan motor massa lain di putaran tersebut. Ia yang sempat melawan pun akhirnya menuruti dan meminta massa pengikutnya mengikuti komanda untuk berputar arah.

"Ayo, balik kanan. Balik kanan. Jangan ada yang duluan. Ikuti komando saya. Saya komandonya, ayo balik kanan," teriaknya.

Ia dan simpatisan lain berputar arah. Kepolisian yang berjaga di lokasi mulai dari Kasatlantas sampai Polwan pun mengamati aksi mereka.

Polisi mengira massa akan memarkirkan motor jauh dari Kementerian Perhubungan atau di depan kantor Indosat. Selang delapan menit, sang komando kembali ke depan Kementerian Perhubungan. Dengan motor andalannya, ia berhenti di depan Sakat dan kemudian berteriak lantang.

"Kami datang. Massa kami bertambah. Pak polisi lihat ini massa kami datang ramai," teriaknya sambil meninggikan gas motornya.

Dalam waktu beberapa detik, massa dari belakang datang menggunakan motor. Mereka kebanyakan memakai seragam loreng cokelat. Mereka menancapkan gas dan masuk ke pengamanan polisi di depan Kementerian Perhubungan. Massa masuk dari berbagai sisi. Mereka yang dihalau polisi pun lolos.

Aksi mereka semakin menjadi dengan berteriak di depan polisi. Bahkan, seorang massa dengan motornya memutari polisi wanita dan berteriak. Massa lain pun meneriaki polisi lain termasuk Sakat.

"Biarkan saja mereka masuk ke depan MK. Biar sekalian penuh. Ya, namanya juga massa," kata Sakat kepada Kompas.com sambil mengatur lalu lintas.

Sakat mengatakan, ia dan kepolisian akan terus mengamankan aksi tersebut. Pengamanan akan semakin ketat dan melebar jika massa aksi bertambah atau sampai memenuhi Jalan Medan Merdeka Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com