Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir di Area Terlarang, Mobil Konsumsi Massa Prabowo Akan Diderek

Kompas.com - 08/08/2014, 12:21 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua unit mobil milik kubu Prabowo-Hatta akan diderek aparat kepolisian karena diparkir di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Pantauan Kompas.com Jumat (8/8/2014), mobil Toyota Avanza warna hitam dengan nomor polisi B 1049 PKX dan Daihatsu Xenia warna putih dengan nomor polisi B 1391 EKE terparkir di depan gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Mobil tersebut diketahui membawa konsumsi untuk massa aksi Prabowo-Hatta yang tengah berunjuk rasa di depan MK. Kedua mobil tersebut dihampiri aparat kepolisian bersama sebuah mobil derek milik polisi.

Wakil Kepala Polsek Metro Jakarta Pusat, Kompol Kasmono bersama dua polisi lain menginstruksikan mobil ditarik karena dianggap melanggar ketentuan dengan memarkirkan mobil di jalan umum.

Namun, massa yang sadar akan hal itu kemudian menghampiri dan menanyakan maksud polisi menderek mobil tersebut. Kasmono menjelaskan, tidak diperbolehkan mobil apapun berada di sekitar lokasi aksi.

"Ini memang tidak boleh ada mobil. Ini ini khusus buat orang jalan. Enggak boleh buat mobil," kata Kasmono kepada massa yang protes.

Massa pun meneriakkan beberapa kalimat atas instruksi penderekan mobil konsusi tersebut. Kepolisian pun menahan mobil derek dan berkoordinasi dengan pendukung capres cawapres nomor urut satu tersebut.

Usai pembicaraan dengan massa, mobil derek pun pergi dan tidak jadi menarik dua mobil konsumsi itu. Namun beberapa orang masih mencoba bernegosiasi dengan Kasmono. "Massa kan orang juga, Pak," ucap seorang massa kepada Kasmono.

"Mobil polisi juga enggak parkir di sini. Mobil polisi turunin konsumsi langsung balik lagi. Kalau mau kalian juga gitu. Enggak boleh parkir di sini. Habis kasih langsung balik. Semua kendaraan tidak boleh parkir di sini. Jangan ajak yang lain parkir sembarangan, ini sudah macet," jawab  Kasmono.

"Harusnya dari awal bilang gitu. Ini kan udah parkir mau diderek," bantah orang itu.

"Buat apa saya capek-capek ke sini," teriak yang lain.

"Kita kan enggak selamanya di sini kenapa mau ditarik mobilnya. Ngapain kita di sini? Kita kan tegakkan keadilan," ucap peserta aksi lainnya.

"Kalau mengganggu tidak apa dipermasalahkan. Ini mobil sudah di sini, enggak ganggu jalan. Ngapain ditarik," ujar rekannya di hadapan Kasmono.

"Oke saya mundurin nanti, Ndan (komandan). Tenang pasti saya yang mundurin," ujar peserta lain sambil mengikuti Kasmono.

Namun, hingga berita ini diturunkan, mobil tersebut belum juga dipindahkan oleh massa Prabowo-Hatta. Selain itu, di lokasi tersebut bertambah massa yang memarkirkan mobilnya, yaitu mobil ambulans Partai Gerindra dan mobil sedan putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com