Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang "Laga Maut", PKL Musiman Jajakan Atribut Persija di GBK

Kompas.com - 10/08/2014, 13:49 WIB
Nadia Zahra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pertandingan laga Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta (Persija) kontra Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (Persib) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) hari ini, dimanfaatkan oleh para pedagang kaki lima (PKL) musiman yang menjual atribut serta aksesoris khas klub asal Jakarta yang identik berwarna oranye tersebut.

Seperti yang diungkapkan Rudi (35), dia mengaku menjual kaos serta syal hanya pada saat adanya pertandingan Persija saja. "Kalau pas ada Persija main saja jualan di sini. Kalau enggak ada ya enggak jualan lah," ujarnya, Minggu (10/8/2014).

Untuk harga yang dipatok bagi kaos dewasa berbahan katun dibanderol Rp 65.000, sedangkan harga syal rajut Rp 55.000.

Sementara itu salah satu Jakmania, Budiman (21) yang datang dari Pasar Rebo, Jakarta Timur sengaja membeli kaos Persija beserta syal agar dapat menikmati sepenuhnya permainan tim kesayangannya yang akan tanding sekitar pukul 15.30 WIB.

"Saya sengaja beli saja di sini, soalnya buat dukung habis-habisan tim kesayangan saya ini. Kalau kaos Persija sih ada di rumah, cuma sudah kesempitan," kata dia.

Dari pantauan Kompas.com, melalui pintu gerbang GBK, terdapat sejumlah PKL yang berdagang atribut Persija di sepanjang trotoar luar, yang juga dekat dengan halte transjakarta. Adapun mereka sekitar sepuluh pedagang. Selain itu PKL yang berjualan makan dan minuman ringan juga tidak terlalu banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com