Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Dari Dulu Pak Jokowi Beri Kepercayaan Besar kepada Saya

Kompas.com - 12/08/2014, 11:12 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan menduduki jabatan baru, presiden RI untuk masa jabatan 2014-2019. Posisinya di Jakarta akan digantikan oleh Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

"Dari dulu, Pak Jokowi sudah memberikan saya kepercayaan besar. Dari dulu juga begitu, sejak dia belum terpikir menjadi presiden," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (11/8/2014) malam.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, ia telah terbiasa memimpin Ibu Kota tanpa didampingi Jokowi. Ketika Jokowi sibuk berkampanye keliling Indonesia untuk pileg maupun pilpres, Ahok selalu berkomunikasi dengannya untuk persetujuan sebuah kebijakan.

Salah satu kebijakan yang dia komunikasikan dengan Jokowi adalah pemecatan sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI, yakni pegawai Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Kedaung Angke hingga empat pejabat Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI.

"Saya kalau pecat pegawai itu semua atas izin Pak Jokowi. Kalau enggak, aku mana berani. Kalau Pak Jokowi belum mundur (jadi Gubernur), harus melalui persetujuan beliau dulu," kata Basuki merendah.

Kepada para pegawai Balai PKB Kedaung Angke, Basuki masih memberi dua opsi, yakni mengundurkan diri serta mendapat pensiun atau tetap bekerja tetapi bakal diseret ke ranah hukum oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sementara itu, untuk empat PNS Dinas Perumahan DKI, Basuki telah memutuskan untuk memecat mereka. Sebab, mereka telah terbukti terlibat dalam penyalahgunaan anggaran rusunawa.

Tindakan tegas itu sebagai efek jera kepada PNS DKI untuk tidak lagi "bermain-main" dalam APBD. Sebaliknya, jika para PNS itu bekerja dengan baik, DKI bakal mengganjar mereka dengan tambahan tunjangan kinerja.

"Sekali lagi, bukan saya yang pecat mereka. Saya ini cuma menandatangani dan disposisi meneruskan keputusan itu ke Pak Jokowi," kata Ahok.

Ahok mengakui, ia tidak memiliki kepentingan terselubung dengan kerja samanya yang baik bersama Jokowi. Ahok tidak memungkiri dengan posisinya sebagai presiden terpilih banyak pihak yang berlomba-lomba mendekati Jokowi dengan harapan mendapat posisi tertentu.

Mantan anggota Komisi II DPR itu menjamin, ia bukan salah satu pihak yang "kebelet" menjadi menteri di kabinet Jokowi.

"Dari dulu rapat apa pun, saya sudah kayak jadi gubernur, putuskan semuanya. Mana ada rapat yang saya menunggu Pak Jokowi dulu, putuskan saja semuanya karena Pak Jokowi sudah yakin semua yang saya putuskan pasti sejalan sama pemikiran beliau, kecuali kalau Pak Jokowi khawatir saya punya kepentingan pribadi sama dia, kalau ini kan berarti enggak," ujar Basuki.

Sekadar informasi, jika Jokowi menjadi presiden, Basuki yang akan menggantikannya menjadi gubernur DKI Jakarta. Hal ini berdasar Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Di dalam UU itu disebutkan, jika kepala daerah terpilih menjadi pejabat lain, jabatan kepala daerah otomatis digantikan wakil kepala daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com