Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Semrawut, Pengelola Area Parkir Kolong Jembatan Grogol Klaim Punya Izin

Kompas.com - 13/08/2014, 15:53 WIB
Desy Hartini

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Parkir liar kini semakin merajalela di Jakarta, tidak hanya di kawasan yang ramai pengunjung, seperti pasar, rumah sakit, maupun jalan raya, tetapi juga di kolong jembatan.

Misalnya saja kolong jembatan Grogol, Jakarta Barat, yang dijadikan area parkir liar untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Pengelola area parkir kolong jembatan Grogol, Jakarta Barat, Martoji (53), pun mengatakan jika banyak mahasiswa dan pekerja yang memarkirkan kendaraan di tempatnya.

Untuk tarif motor dipatok Rp 3.000, sementara mobil dikenakan tarif Rp 5.000 tanpa batasan waktu. Namun, ia mengklaim bahwa area parkir di bawah jembatan Grogol sudah diresmikan.

"Banyak yang bilang ini parkir liar, tapi ini sudah diresmikan oleh Dishub (Dinas Perhubungan) DKI tahun 2000 kok. Bukan parkir liar kok, bukan," ujar Martoji kepada Kompas.com, Rabu (13/8/2014) di lokasi.

Namun, hal ini dibantah oleh mahasiswa di berbagai universitas kawasan Grogol. Salah satunya mahasiswa Universitas Tarumanagara (Untar), Michael (21), yang mengatakan jika area parkir tersebut tidak resmi.

"Yah kalau dilihat-lihat mah gak resmi yah. Di sana banyak preman yang berjaga," ujar Michael.

Sama halnya dengan mahasiswa Untar lainnya, Hesty (20), yang berpendapat serupa dengan Michael. "Itu sih parkiran tidak legal," kata Hesty singkat.

Rendy (22) pun memiliki pemikiran serupa jika area di bawah jembatan Grogol dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab.

"Setahu gue, area parkir itu emang liar yah. Belum pernah dengar kalau itu milik pemerintah atau Dishub, tapi kayaknya bukan deh. Areanya itu dipakai sama orang tak bertanggung jawab untuk mencari uang," katanya.

Saat ini Kompas.com tengah menghubungi Dishub untuk mengonfirmasi apakah benar area parkir ini sudah diresmikan atau belum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com