Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga Dalam Guntur Bumi Ternyata dari Dua Baterai

Kompas.com - 18/08/2014, 08:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan karyawan Guntur Bumi, Yunita Suwardhani, adalah orang yang pertama kali membongkar kebobrokan praktik penipuan berkedok pengobatan alternatif yang dilakukan suami Puput Melati itu. Yunita menyebut Guntur Bumi sengaja membuat sandal yang dimodifikasi sehingga bisa mengalirkan listrik dengan tenaga dua buah baterai.

Awalnya, hal itu dianggap istimewa oleh seluruh pasien Guntur Bumi. Mereka menyangka kalau suami Puput Melati itu benar-benar bisa mengalirkan energi dalam bentuk listrik dari tubuhnya ke tubuh pasien. Namun, sayangnya, hal itu akal-akalan Guntur Bumi saja.

Dalam pemeriksaan di ruang sidang, akhirnya Guntur Bumi tak bisa mengelak. Ia mengakui sengaja menggunakan sandal listrik yang sudah ia modifikasi untuk menyetrum pasien. Namun, Guntur Bumi mengaku sudah lebih dulu menjelaskan kepada pasien perihal terapi setrum yang dimaksud.

"Ada rukiah, terapi listrik, dan shalat. Memang ada sandal yang dimodifikasi, yang bisa mengeluarkan medan elektromagnetik. Ada alatnya memang beli di toko kesehatan," jawab Guntur Bumi saat dijumpai tabloidnova.com.

"Tegangan listriknya hanya satu sampai dua volt dari baterai untuk mengeluarkan energi negatif seperti toksin, untuk memperlancar peredaran darah pasien," bela Guntur Bumi.

Sebelumnya, ada beberapa keterangan saksi yang menyebutkan, saat mereka mendapatkan terapi di sebuah ruangan, kondisi ruangannya dalam keadaan gelap. "Biar tidak terjadi korsleting berat," kata Guntur Bumi yang sebelumnya mengaku memodifikasi sandal listriknya dengan tenaga baterai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com