Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Korban Sitok: Belum Ada Gelar Perkara, Bagaimana Bisa Sudah Mau SP3?

Kompas.com - 08/09/2014, 22:58 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Metro Jaya menyatakan akan menghentikan penyidikan kasus dugaan perbuatan tak menyenangkan Sitok Srengenge terhadap RW. Pengacara RW pun mempertanyakan rencana tersebut.

"Kan harusnya gelar perkara dulu, baru nanti kita berargumen, hasilnya bisa dinyatakan akan lanjut apa tidak," tutur kuasa hukum RW, Iwan Pangka, saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/9/2014) malam.

Iwan mengaku baru mendapatkan informasi soal rencana penerbitan surat penghentian penyidikan perkara (SP3) kasus kliennya itu dari pemberitaan media. Menurut dia, seharusnya penyidik lebih dulu menghubungi dirinya selaku kuasa hukum pelapor.

Iwan mengatakan akan menunggu terlebih dulu pemberitahuan langsung dari kepolisian bila benar kasus ini dihentikan, sebelum menentukan langkah selanjutnya.

Namun, Iwan memastikan sampai berita ini ditayangkan, belum ada pemberitahuan maupun surat untuk melakukan gelar perkara atas kasus tersebut.

Sebelumnya diberitakan, penyidik Polda Metro Jaya akan menghentikan kasus Sitok Srengenge. "Kami akan SP3 karena harus ada kepastian hukum," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto.

Heru mengatakan dalam waktu dekat bakal dilakukan gelar perkara untuk keperluan penerbita SP3 itu, dengan menghadirkan kejaksaan, pengacara pelapor, dan terlapor. (Baca: Polda Metro akan Hentikan Kasus Sitok Srengenge)

Menurut Heru, selama ini penyidik kesulitan mencari alat bukti atas tuduhan yang diajukan RW kepada Sitok. Apalagi, kata dia, hubungan intim yang dilakukan RW dan Sitok sudah terjadi berkali-kali tetapi baru dilaporkan setelah RW hamil.

"Mengapa korban melaporkan setelah hamil dan kejadian pemerkosaannya bisa berulang kali?" ujar Heru. Fakta ini, kata dia, membuat tuduhan perkaranya menjadi lemah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Kebersihan yang Tewas Dibacok di Cilincing Ternyata Pelaku Tawuran

Petugas Kebersihan yang Tewas Dibacok di Cilincing Ternyata Pelaku Tawuran

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 14 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 14 Juni 2024

Megapolitan
Satu Korban Luka-luka dalam Kecelakaan Mobil Terguling di Jalan Pangeran Antasari

Satu Korban Luka-luka dalam Kecelakaan Mobil Terguling di Jalan Pangeran Antasari

Megapolitan
Mobil Terguling hingga Ringsek di Jalan Pangeran Antasari Jaksel

Mobil Terguling hingga Ringsek di Jalan Pangeran Antasari Jaksel

Megapolitan
Pengeroyokan Siswi di Bekasi: Korban Dijebak, Dipukul dan Disiarkan 'Live Instagram'

Pengeroyokan Siswi di Bekasi: Korban Dijebak, Dipukul dan Disiarkan "Live Instagram"

Megapolitan
Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Wanita di Tangsel

Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Wanita di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 14 Juni 2024 dan Besok: Malam Nanti Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 14 Juni 2024 dan Besok: Malam Nanti Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kasus Sekuriti Berakhir Damai, Nasarius Bata Dipecat | Sederet Kejanggalan Penyidikan Kasus 'Vina Cirebon'

[POPULER JABODETABEK] Kasus Sekuriti Berakhir Damai, Nasarius Bata Dipecat | Sederet Kejanggalan Penyidikan Kasus "Vina Cirebon"

Megapolitan
'Saking Padatnya Permukiman Gang Venus, Sinar Matahari Tidak Masuk'

"Saking Padatnya Permukiman Gang Venus, Sinar Matahari Tidak Masuk"

Megapolitan
Ada Orangtua Siswa Minta Anaknya Diloloskan PPDB, Disdik DKI: Tidak Bisa!

Ada Orangtua Siswa Minta Anaknya Diloloskan PPDB, Disdik DKI: Tidak Bisa!

Megapolitan
Tanggal 16 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Permukiman Pernah Terbakar pada 2020, Gang Venus Kini Lebih Terang

Permukiman Pernah Terbakar pada 2020, Gang Venus Kini Lebih Terang

Megapolitan
Jika Jadi Gubernur Jakarta Lagi, Anies: Kembalikan Semua pada Relnya

Jika Jadi Gubernur Jakarta Lagi, Anies: Kembalikan Semua pada Relnya

Megapolitan
Wali Kota Jakpus Larang Kendaraan Dinas Beroperasi jika Tak Lolos Uji Emisi

Wali Kota Jakpus Larang Kendaraan Dinas Beroperasi jika Tak Lolos Uji Emisi

Megapolitan
Wacana Duet dengan Kaesang di Pilkada 2024, Anies: Semua Orang Punya Kesempatan Setara

Wacana Duet dengan Kaesang di Pilkada 2024, Anies: Semua Orang Punya Kesempatan Setara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com