Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Ahok, Giliran PNS Perokok di Pulau Seribu Diincar

Kompas.com - 16/09/2014, 17:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pegawai negeri sipil (PNS) di Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, akan diawasi untuk tidak merokok di Kawasan Dilarang Merokok (KDM). Setelah inspeksi mendadak di lima wilayah DKI, kini giliran PNS di Kepulauan Seribu yang menjadi sasaran.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bersama Satpol PP DKI, Selasa (16/9/2014), melakukan sosialisasi terhadap puluhan PNS di Kepulauan Seribu Selatan mengenai implementasi KDM. Sebab, hasil survei YLKI tahun ini menemukan, masih terdapat perokok di lingkungan kantor pemerintahan.

Staf Advokasi YLKI Agus Sujatno mengatakan, salah satu sanksi bagi PNS yang melanggar ialah berupa pemotongan tunjangan kinerja daerah (TKD). Hal ini mengacu pada Pasal 18 A dalam Peraturan Gubernur Nomor 59 Tahun 2013.

"Bapak Wagub DKI (Ahok) juga mengatakan, kalau melihat PNS merokok di tempat yang dilarang, silakan lapor, akan saya potong TKD-nya," kata Agus.

Dalam temuan survei dan monitoring yang dilakukan YLKI, kebanyakan kantor pemerintahan di Jakarta yang sudah memiliki petugas pengawas tidak secara khusus mengawasi pelanggar KDM. Akibatnya, berbagai pelanggaran KDM masih ditemukan, termasuk di kantor pemerintahan di Kepuluan Seribu.

Contoh kasus ialah dua PNS di Kepulauan Seribu yang merokok di dalam lobi dan ruang kerja. YLKI juga menemukan adanya iklan dari perusahaan rokok dalam bentuk tenda yang dipasang di depan kantor pemerintahan.

"Tenda di depan itu sebaiknya jangan dipakai dari tenda rokok. Itu melanggar karena tidak boleh ada kegiatan yang bersangkutan dengan rokok," ujar Agus.

Wilayah Kepulauan Seribu dianggap merupakan lokasi yang belum tersentuh untuk penegakan aturan ini. Ini merupakan kali pertama sosialisasi mengenai KDM dilakukan setelah sebelumnya dilakukan di lima wilayah DKI lainnya.

"Saya sudah sidak di lima wilayah Jakarta, kecuali Pulau Seribu, karena takut kapalnya enggak jalan-jalan. Yang susah ini yang di tengah laut," kata Kepala Seksi Penyidikan Satpol PP DKI Sugianto.

Menurut Sugianto, pengawasan akan terus dilakukan. Pengawasan berupa sidak. "Jadi, kalau ada pelanggaran, saya akan mengawal," kata Sugianto.

Berbagai landasan hukum juga dipakai untuk mengembalikan kantor pemerintahan bersih dari para perokok, misalnya Peraturan Gubernur DKI Nomor 50 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembinaan KDM dan peraturan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com