Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ormas PKB Usul PNS Masuk Sabtu-Minggu, Yenny Sebut Jangan Asal Menyuruh

Kompas.com - 17/09/2014, 16:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau lebih dikenal sebagai Yenny Wahid menyatakan tidak setuju usulan pegawai negeri sipil (PNS) masuk pada Sabtu-Minggu atau masuk selama tujuh hari.

Usulan itu disampaikan oleh organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Garda Bangsa, kepada presiden terpilih Joko Widodo. [Baca: Ormas PKB Usul, Jokowi Wajibkan PNS Masuk Sabtu-Minggu]

"Kenapa enggak pihak yang mengusulkan (wacana PNS masuk tujuh hari) itu yang memberikan teladan kepada masyarakat? Kalau cuma menyuruh mah basi, kalau memberi saran sekalian dilaksanakan dong," kata Yenny, seusai bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Yenny yang merupakan putri almarhum Abdurrahman Wahid itu mengatakan, para PNS juga memiliki keluarga yang perlu mendapat perhatian. Selain itu, Yenny meyakini, jika wacana tersebut berubah menjadi kebijakan, hal itu tidak akan bertahan lama. [Baca: Ahok Tak Setuju PNS DKI Kerja pada Sabtu dan Minggu]

"Orang bekerja itu kan harus seimbang, ada kerja, ada masa istirahat, jangan dijadikan mesin. Lagi pula, rencana ini paling hanya berjalan 1-2 bulan sebagai pencitraan, selanjutnya kita tidak tahu," kata Yenny.

Sebelumnya diberitakan, Garda Bangsa berharap agar PNS dapat bekerja lebih giat lagi di pemerintahan Indonesia yang baru, Jokowi-JK. Oleh karena itu, mereka mengusulkan PNS masuk kerja selama tujuh hari penuh. Usulan ini disampaikan kepada Jokowi. Tujuannya ialah untuk menggenjot efektivitas kerja mereka supaya bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com