Pantauan Kompas.com, alat parkir meter memiliki dua buah boks warna merah. Pada boks bawah terdapat aki dan mesin koneksi yang menghubungkan alat ini ke sistem online.
Dua boks tersebut saling bertumpuk. Di antara kedua bos terdapat pelat abu-abu, untuk menutup bagian yang kosong. Kedua boks "direkatkan" dengan las dan empat sekrup.
Boks atas merupakan tempat sistem input data pengguna parkir berada. Di kedua sisi alat ini, tertempel rambu tanda parkir berwarna biru.
Memiliki tinggi 1,7 meter, panjang 60 sentimeter dan lebar 40 sentimetetr, alat tersebut bekerja dengan bantuan tenaga surya.
"Malam ini total ada 9 mesin parkir meter yang dipasang. Seharusnya 11 mesin tapi karena ada pengerjaan jalan, yang 2 menyusul, " kata Direktur PT Mata Biru, Wahyu Ramadhan, Kamis malam. PT Mata Biru merupakan perusahaan pemasok alat parkir meter itu.
Wahyu menuturkan, boks atas merupakan terminal display, koneksi internet, dan lapisan penyerap tenaga surya. Cuaca apapun tidak akan menghambat kerja mesin ini.
"Mesin ini tidak pakai baterai. Mesin ini solar cell (enaga surya). Jadi ini yang dicanangkan go green," ucap Wahyu.
Jarak antara setiap mesin parkir meter adalah 50 meter, dengan setiap alat bisa mencatat parkir 20 kendaraan dalam satu waktu. Bersamaan dengan pemasangan 9 alat ini, dipasang pula kamera pengawas di atasnya.