Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Biarkan Saja Jakarta Macet karena Tiap Menit Palangnya Ditutup Kereta Lewat

Kompas.com - 01/10/2014, 16:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan sejumlah permintaan kepada Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan, di Balaikota Jakarta, Rabu (1/10/2014). Basuki menganggap PT KAI berperan penting untuk membantu mewujudkan Jakarta Baru.

"Saya berharap PT KAI membangun banyak stasiun kereta baru di dalam kota agar warga mau menggunakan moda transportasi kereta api. Stasiun juga bisa digunakan sebagai park and ride," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (1/10/2014). [Baca: Ahok: Jonan "Membunuh" Lebih Banyak Orang daripada Jenderal]

Selain itu, Basuki juga meminta PT KAI untuk menambah gerbong kereta. Sebab, kata dia, transportasi massal terbaik adalah kereta api. Bahkan, Basuki meminta penambahan gerbong kereta yang setiap menitnya selalu melintas.

"Biarkan saja Jakarta macet karena tiap menit palangnya ditutup, ada kereta lewat. Kereta ini moda transportasi massal yang paling efektif antar-wilayah," kata Basuki.

Penambahan gerbong kereta itu juga ialah untuk mendukung pembangunan rusun khusus PNS DKI di Ciangir, Legok, Kabupaten Tangerang. Beberapa keuntungan pun akan didapat di sana, seperti kemudahan akses transportasi. [Baca: Ahok dan Jonan Sepakat Tertibkan Lahan Bawah Jalur Layang Kereta Api]

Di sana, ada rel kereta yang menghubungkan Jakarta-Bintaro. Kemudian, ada pula akses jalan tol bagi pengguna kendaraan pribadi.

Tak hanya itu, Basuki juga meminta PT KAI untuk melakukan penertiban serta penataan di pinggir jalur kereta api. Setelah ditertibkan, pinggir jalur kereta akan dibangun jalan inspeksi, jalan umum, serta ruang terbuka hijau (RTH).

Nantinya, satpol PP, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, serta Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI yang akan membantu PT KAI untuk menata pinggir jalur kereta api. Ia berdalih telah meminta anak buahnya untuk tidak takut dalam menertibkan kawasan liar di Jakarta.

Ahok, sapaan Basuki, mengaku tidak mau lagi dengar alasan warga mengeluh Pemprov DKI kurang sosialisasi.

"Masa mereka (warga) bilang besok mau digusur, sosialisasi dua hari, padahal tiga minggu sebelumnya lapor Komnas HAM dan LBH mengadu DKI. Itu berarti memang mereka sengaja enggak mau pindah, sekarang kalau warga sudah diberi peringatan tiga kali, langsung kami gusur," ucap Basuki.

"Kami ingin Jakarta tertib, aman, dan nyaman untuk seluruh warga. Kami tidak memikirkan implikasi politik, terpilih atau tidak terpilih nanti menjadi gubernur DKI baru, yang penting terwujud Jakarta Baru."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Supian Suri Terima Surat Tugas dari PPP untuk Maju Pilkada Depok 2024

Supian Suri Terima Surat Tugas dari PPP untuk Maju Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pedagang Es Teh di Bogor Korban Pria Pamer Alat Kelamin Takut Pelaku Balas Dendam

Pedagang Es Teh di Bogor Korban Pria Pamer Alat Kelamin Takut Pelaku Balas Dendam

Megapolitan
Lepas Atribut Ibu Kota, Disdukcapil Jakarta Akan Ganti 8,3 Juta KTP Warga Jakarta

Lepas Atribut Ibu Kota, Disdukcapil Jakarta Akan Ganti 8,3 Juta KTP Warga Jakarta

Megapolitan
Salon Sapi di Tanjung Priok Sediakan Jasa Pijat hingga Mandikan Hewan Kurban Gratis

Salon Sapi di Tanjung Priok Sediakan Jasa Pijat hingga Mandikan Hewan Kurban Gratis

Megapolitan
Nasib Tak Jelas Gedung Rusunawa Marunda hingga Asetnya Dicuri Usai Penghuni Direlokasi

Nasib Tak Jelas Gedung Rusunawa Marunda hingga Asetnya Dicuri Usai Penghuni Direlokasi

Megapolitan
Pejalan Kaki Tertabrak Motor Saat Menyeberang di Margonda Depok, Wajah Korban Luka-luka

Pejalan Kaki Tertabrak Motor Saat Menyeberang di Margonda Depok, Wajah Korban Luka-luka

Megapolitan
Sekuriti Mengeluh Kesulitan Cegah Aksi Pencurian karena Tak Ada Pagar di Rusunawa Marunda

Sekuriti Mengeluh Kesulitan Cegah Aksi Pencurian karena Tak Ada Pagar di Rusunawa Marunda

Megapolitan
Pedagang Es Teh di Bogor Trauma Usai Jadi Korban Pria Pamer Alat Kelamin

Pedagang Es Teh di Bogor Trauma Usai Jadi Korban Pria Pamer Alat Kelamin

Megapolitan
Wanita di Tangsel Sempat Disekap di Dalam Kamar Usai Dianiaya Kekasihnya

Wanita di Tangsel Sempat Disekap di Dalam Kamar Usai Dianiaya Kekasihnya

Megapolitan
Ada 'Spare Part' yang Rusak, Lift JPO Pinisi Sudirman Sudah Tak Beroperasi 40 Hari

Ada "Spare Part" yang Rusak, Lift JPO Pinisi Sudirman Sudah Tak Beroperasi 40 Hari

Megapolitan
Sekuriti Rusunawa Marunda Pernah Dipukuli Saat Cegah Aksi Pencurian

Sekuriti Rusunawa Marunda Pernah Dipukuli Saat Cegah Aksi Pencurian

Megapolitan
PKB DKI Buka Peluang Kaesang untuk Dipasangkan dengan Anies pada Pilkada Jakarta

PKB DKI Buka Peluang Kaesang untuk Dipasangkan dengan Anies pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Aset Rusunawa Marunda Klaster C Dijarah Maling sejak 2023

Aset Rusunawa Marunda Klaster C Dijarah Maling sejak 2023

Megapolitan
Pencuri Aset Rusunawa Marunda Diduga Warga Sekitar, Pengelola: Kami Tidak Dapat Memastikan

Pencuri Aset Rusunawa Marunda Diduga Warga Sekitar, Pengelola: Kami Tidak Dapat Memastikan

Megapolitan
Setelah 40 Hari Rusak, 'Lift' JPO Pinisi Sudirman Akhirnya Diperbaiki

Setelah 40 Hari Rusak, "Lift" JPO Pinisi Sudirman Akhirnya Diperbaiki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com