"Dia itu penumpang KRL Bogor-Jakarta Kota. Dia turun di Stasiun Cawang. Pas turun itu, dia lihat darah sudah mengalir di kakinya," kata Manajer Komunikasi PT Ketera Api Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa kepada Kompas.com.
Eva menuturkan, darah yang mengalir itu disebabkan dari tumor kaki sebelah kanan Nur. Nur, kata dia, memiliki seperti tumor di kaki kanannya dan terkena gesekan saat di berada KRL pagi yang kondisinya penuh.
Darah itu, lanjut dia, sudah mengalir saat Nur masih di dalam gerbong kereta. Namun, ketika turun di Stasiun Cawang, Nur baru menyadari darah mengalir dan sontak membuat Nur histeris. "Dia histeris dikira keguguran soalnya lagi hamil tiga minggu," ucap Eva.
Petugas pun langsung membawa Nur ke Rumah Sakit Tebet untuk memeriksa kondisi kesehatan Nur. Saat itu pula hasil dari dokter keluar dan diketahui kandungan Nur masih sehat. Hanya, tambah dia, tumor di kakinya itu mengeluarkan banyak darah.
Eva mengatakan bahwa keluarga langsung memindahkan Nur ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Sebab, pengobatan tumor yang dialami Nur selama ini dilakukan di RSCM.
"Saya lihat fotonya, lumayan besar sih tumornya, jadi memang mengeluarkan banyak darah," kata dia. Menurut Eva, gesekan itu terjadi karena Nur dalam kondisi berdiri saat di dalam KRL. Padahal, Nur tengah hamil tiga minggu yang seharusnya mendapat kursi prioritas.
Kehamilan yang belum terlihat itu membuat petugas tidak menyadarinya. Selain itu, Nur sendiri juga tidak memberi tahu petugas dalam gerbong bahwa ia tengah hamil.
Alhasil, saat turun, Nur dalam kondisi sudah mengeluarkan darah dan harus dorong-dorongan dengan penumpang lain untuk bisa turun dari kereta. Kini, kata Eva, dari foto yang dikirimkan dan komunikasi Nur kepada Eva, diketahui kondisi Nur sudah membaik.
Bahkan, Nur sudah dapat duduk dan tidak berbaring di atas kasur rawat inap. "Keluarga Nur semua di RSCM. Petugas kami juga masih di RSCM dan akan bantu asuransinya," kata Eva.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.