Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Di-"bully", Wali Kota Sidak Sambil Ajak Kepala Dinas dan Staf

Kompas.com - 13/10/2014, 16:04 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Setelah menjadi bahan bully, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi langsung turun untuk melihat langsung infrastruktur di Kota Bekasi. Rahmat membawa semua kepala dinas dan staf satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam sidak tersebut.

Ketika rombongan sampai di alun-alun kota, Rahmat melihat sejumlah mobil yang diparkir di bahu jalan. Rahmat langsung mencari penanggung jawab masalah itu.

"Boleh enggak nih parkir di sini? Harusnya enggak boleh, kan? Coba mana ini dari Dinas Perhubungan (Bekasi)," ujar Rahmat Effendi di Alun-alun Kota Bekasi, Senin (13/10/2014).

Seorang pegawai negeri sipil (PNS) pun maju menghadap Rahmat Effendi. Dia adalah Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Eddi Setiawan. Rahmat Effendi lantas menyuruhnya untuk berdiri di dekat mobil-mobil yang diparkir salah tempat itu.

Kemudian, Eddi difoto bersama bentuk pelanggaran yang seharusnya ditangani oleh dinasnya. Eddi difoto sambil berpose dengan telunjuk menunjuk ke bawah.

Setelah itu, rombongan langsung melanjutkan perjalanan kembali. Tak jauh dari lokasi parkir liar, terdapat tumpukan sampah. Perlakuan serupa pun kembali diterapkan. Perwakilan dari Dinas Kebersihan Bekasi disuruh berfoto di lokasi itu.

"Enak kan, saya suruh foto saja. Ini supaya jadi teguran juga," ujar Rahmat Effendi.

Pagi ini, Rahmat Effendi memimpin langsung jalannya apel. Seharusnya, pimpinan apel pagi ini adalah sekretaris daerah. Rupanya, Rahmat Effendi ingin menegur langsung para PNS setelah Bekasi menjadi bulan-bulanan di media sosial. Nada suaranya pun tinggi pada pidato pagi ini, seperti marah.

"Mau kotanya diejek? Dikarikaturkan? Digambarkan seolah-olah Bekasi tidak ada di peta?" ujar Rahmat.

Dalam pidatonya, Rahmat mengatakan bahwa mental aparatur pemerintahan harus ditingkatkan kembali. Adanya bullying di media sosial merupakan bentuk kritik terhadap kinerja pemerintah. Jika sudah seperti ini, bukan saatnya lagi para PNS bisa bermalas-malasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com