Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Ade Sara Berharap pada Kesaksian yang Meringankan

Kompas.com - 15/10/2014, 08:58 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, yaitu Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani, akan melakukan pembelaan melalui pembelaan saksi pada sidang lanjutannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2014). Kedua tim pengacara mereka akan membawa saksi-saksi yang meringankan bagi kedua remaja itu.

"Iya, Kami akan mengajukan saksi yang meringankan Hafid," ucap pengacara Hafid, Hendrayanto, melalui pesan singkat.

Hendrayanto mengatakan, dia bersama timnya akan mengajukan tiga orang saksi untuk meringankan Hafitd. Pengacara Assyifa juga akan mengajukan saksi meringankannya namun belum dapat memastikan jumlahnya.

Pekan lalu, pengacara sempat mengusulkan kepada hakim untuk menghadirkan dokter yang melakukan visum terhadap jasad Ade Sara. Namun, usulan itu ditolak karena surat hasil visum dianggap telah mewakili dokter visum.

Sebelum agenda pemeriksaan saksi yang meringankan ini dilakukan, sidang pemeriksaan saksi untuk Ade Sara sudah lebih dulu dilakukan dengan agenda pemeriksaan 10 orang saksi. Mereka adalah Elisabeth dan Suroto sebagai orangtua dari korban yakni Ade Sara Angelina Suroto. Selain itu, jaksa juga memanggil dua orang teman terdakwa, Ahmad Imam Al Hafitd, yaitu Galan dan Ardi. Galan dan Ardi adalah teman Hafitd yang sempat menyaksikan keberadaan jasad Ade Sara di dalam mobil saat mobil Hafitd mogok.

Kemudian, ada salah seorang teman Ade Sara, Nadia, juga menjadi saksi persidangan hari ini. Nadia adalah teman Ade Sara yang terakhir kali berkomunikasi dengan Ade Sara sebelum Ade Sara meninggal dunia. Empat orang polisi juga sempat menjadi saksi bagi Ade Sara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Di antaranya adalah Sugianto dan Ifriyandi adalah yang mendatangi lokasi kejadian ketika jasad Ade Sara. Mereka berdua juga mencari identitas jasad dan menelusuri identitas pelaku pembunuhan yaitu Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani bersama seorang polisi lain, Bejo.

Ada pula Agung Firmansyah, yang membuat berita acara perkara terhadap kedua terdakwa dan orangtua korban. Satu orang lagi, Dindin Hermansyah juga telah menjadi saksi dua minggu lalu. Dia adalah petugas derek mobil tol yang pertama kali menemukan jasad Ade Sara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Korban Ungkap Pembacokan di Pasar Minggu Terjadi Dini Hari, Picu Bentrokan Dua Ormas

Ibu Korban Ungkap Pembacokan di Pasar Minggu Terjadi Dini Hari, Picu Bentrokan Dua Ormas

Megapolitan
Polisi Kejar Pelaku Penjambretan di CFD Jakarta yang Tertangkap Kamera Fotografer

Polisi Kejar Pelaku Penjambretan di CFD Jakarta yang Tertangkap Kamera Fotografer

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Diduga Berawal dari Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Diduga Berawal dari Pembacokan

Megapolitan
Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Megapolitan
Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com