Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Satpol PP Juga Baik, Enak Diajak Ngobrol"

Kompas.com - 16/10/2014, 12:03 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Semua kios pedagang kaki lima di Lapangan Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, dirobohkan oleh satuan polisi pamong praja (satpol PP), Kamis (16/10/2014).

Saat itu, PKL tidak melawan petugas yang tengah merobohkan kios mereka. Justru, PKL terlihat asyik mengobrol dengan para petugas satpol PP.

Situasi antara PKL dan satpol PP seperti ini jarang sekali terjadi, apalagi penertiban berulang kali di kawasan Monas itu didominasi kericuhan. Situasi itu tidak terjadi di satu titik saja, tetapi di beberapa titik.

Saat penertiban tengah berlangsung, aparat satpol PP yang beristirahat berbincang dengan PKL. Situasi ini tidak terjadi di satu titik saja, tetapi di beberapa titik Lapangan IRTI.

Sri, PKL yang berjualan minuman, mengaku ada empat kali sosialisasi pengosongan kios oleh pihak Pemprov. Itu juga yang menurut dia menjadi alasannya berbincang dengan petugas satpol PP.

"Sekarang kan memang sudah dirobohkan. Jadi, kenapa harus melawan? Satpol PP juga baik, ternyata enak diajak ngobrol," kata Sri kepada Kompas.com.

Ia pun mengatakan tidak ada masalah dengan pembongkaran tersebut karena sudah ada lokasi binaan di Lenggang Jakarta yang disediakan untuk pedagang.

Sri pun mengungkapkan, satpol PP memang awalnya terlihat sadis. Namun, kata dia, kalau sudah mengenal, tidak lagi ada kata sadis untuk mereka.

"Kan kalau penertiban suka bikin kesel, tapi mereka baik. Pas sosialisasi juga baik. Jadi kita juga enak," kata dia.

PKL lain, Imam, juga mengatakan hal senada. Menurut dia, bukan hal aneh bila dia asyik mengobrol dengan petugas satpol PP.

"Ini mah sudah biasa karena sosialisasi bagus. Kalau yang ricuh, ya itu mah bukan PKL kita," ucap dia singkat.

Meski personel satpol PP sibuk membersihkan kawasan IRTI, mereka tak segan menyapa atau sekadar mengajak berbincang PKL di lokasi. Tidak terlihat kecanggungan di antara mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com