Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tangerang, Peringatan Dini Banjir Diinformasikan Lurah dan Camat

Kompas.com - 03/11/2014, 16:50 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Pemerintah Daerah Tangerang memastikan akan melayani warganya selama bulan November hingga Desember 2014 tentang peringatan dini untuk banjir. Informasi soal kemungkinan banjir tersebut akan disampaikan oleh lurah dan camat setempat, terutama bagi wilayah-wilayah rawan banjir.

"Informasi banjir yang berhak menyampaikan adalah lurah dan camat. Kita sudah punya nomor kontak mereka yang berhubungan langsung dengan titik-titik banjir, seperti Panunggangan, Periuk, Periuk Jaya, dan Pondok Arum," ujar Kepala Bendung Pasar Baru atau Pintu Air 10 Tangerang, Sumarto, Senin (3/11/2014).

Selain daerah-daerah tersebut, tambah Sumarto, beberapa daerah lainnya yang juga berpotensi terkena banjir ialah wilayah Teluk Naga dan Tanjung Pasir. Dua daerah tersebut berada di atas bendung yang disebut sebagai daerah muara.

Debit air yang tinggi di Tangerang diperkirakan berasal dari air kiriman yang ada di Bogor. Sumarto beserta jajarannya pun telah bekerja sama dengan petugas Bendung Batu Belah Bogor untuk saling bertukar informasi tentang kondisi cuaca dan debit air yang lewat.

Kerja sama tersebut juga akan menentukan pengaturan buka tutup pintu air. Apabila air kiriman banyak, kemungkinan pintu air yang dibuka juga akan banyak.

Secara normal, ketinggian muka air adalah setinggi 12,50 meter. Lebih dari itu, akan ditentukan status Siaga yang mulai dari Siaga IV sampai Siaga I.

Wilayah Jabodetabek diprediksi akan menghadapi tingkat curah hujan yang tinggi selama periode November hingga Desember mendatang. Masyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir.

"Intensitas hujan yang tinggi diperkirakan akan berlangsung pada November dan Desember," kata Kepala Pusat Litbang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Edvin Adrian, Kamis (30/10/2014) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Megapolitan
Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com