Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berasa Mimpi ke Istana Presiden, Ini Cerita Ibu Penghina Jokowi...

Kompas.com - 03/11/2014, 23:07 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

"Iya, Bu, saya maafkan. Arsyad saya maafkan. Lain kali dijaga dalam berbicara, hati-hati," ucap Mursidah menirukan pesan Jokowi untuk Arsyad.

Lalu, Mursidah menepati janjinya kepada Indonesia di hadapan wartawan peliput pada awal kasus anak sulungnya itu terkuak. Saat itu, Mursidah menyatakan siap bersujud di kaki Jokowi untuk meminta maaf atas perilaku anaknya.

"Saya udah nurunin badan. Saya mau sujud, diangkat lagi. Katanya, 'Jangan, Bu', terus saya diangkat duduk lagi," lanjut dia.

Mursidah pun menceritakan pertanyaan Iriana kepadanya pada momen berharga itu.

"Ibu anak berapa?" tanya Iriana seperti ditirukan Mursidah.

"Anak saya empat, Bu," jawab Mursidah.

"Ibu kerja apa?" tanya Iriana lagi.

"Saya kerja kupas bawang," jawab dia.

Jokowi saat itu juga menanyakan berapa umur Arsyad dan pekerjaannya. Mursidah pun menjawab dengan jujur identitas anaknya itu.

"Ibu, kalau dia (Arysad) pulang, jaga, Bu. Hati-hati bicaranya. Nanti, kalau ada yang nanya, bilang sudah selesai dengan saya. Saya sudah maafkan," pesan Jokowi lagi.

Ia mengaku sambil ditepuk pundaknya oleh Jokowi, Iriana seraya memberikan amplop kepada Mursidah.

"Saya cium tangan di dalam. Ibu Iriana bilang ada uang saku, saya dikasih amplop langsung kantongi ke suami," tambah dia.

Selama 15 menit pertemuan Mursidah dan suami dengan Jokowi-Iriana berlangsung sudah. Mursidah mengaku kagum dengan Jokowi dan Iriana.

"Ibu presiden cantik. Pak Presiden biar kurus juga ganteng. Kalau lihat di TV, Pak Jokowi hitam, ini lihat langsung ganteng juga bapak," ujarnya tersipu malu.

Usia pertemuan, Mursidah ingin jadi pembantu Jokowi

Mursidah mengakui, seusai pertemuan Sabtu itu, ia bersama ajudan kepresidenan makan bersama di salah satu restoran.

Saat itu, ia mengungkapkan keinginannya menjadi pekerja rumah tangga di Istana Presiden.

"Saya bilang sama staf Jokowi, 'Pak, pak, saya minta jadi pembantu aja ya'. Kata stafnya, 'Kenapa tidak bilang tadi, Bu?'. Saya bilang, 'Masa anak saya udah jelekin nama Jokowi minta kerjaan juga'," ujarnya dalam cerita kala itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com