Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Habis Mereka "Ngoceh-ngoceh" Biasanya Putar Lagu Dangdut, Demen Aku

Kompas.com - 04/11/2014, 20:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari belakangan ini, kantor Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama selalu menjadi sasaran aksi unjuk rasa buruh. Di tengah teriknya matahari, mereka tak lelah untuk meneriakkan dan menyerukan berbagai aspirasinya kepada Basuki. Salah satu tuntutannya adalah Upah Minimum Provinsi sebesar Rp 3 Juta atau meningkat dibanding tahun 2014 yang hanya mencapai Rp 2,4 Juta.

Setelah berteriak-teriak, mereka kerap menyalakan lagu dangdut dan berjoget di depan halaman Balaikota. Ternyata, hiburan dangdut itu pun dinikmati oleh Basuki. Jendela ruang kerja Basuki langsung dapat terlihat ke luar Balaikota. Sehingga, seluruh seruan dan tuntutan langsung terdengar olehnya.

"Gue senang banget tahu enggak, demo itu sudah kayak radio saja. Habis mereka ngoceh-ngoceh biasanya putar lagu dangdut, jadi saya nikmati, demen aku. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa, di Balaikota, Selasa (4/11/2014). [Baca: Bersikeras UMP Naik Jadi Rp 3 Juta, Buruh Kritik Ahok]

Sehingga ia merasa tidak pernah terganggu dengan aksi unjuk rasa yang setiap hari dilakukan oleh buruh. Selain menghibur dengan lagu dangdut, buruh tak jarang mendoakan Basuki dengan harapan yang baik-baik.

"Yang menarik itu kalau buruh sudah marah-marah, dia mencoba merayu saya lagi dan berdoa biar hati Ahok tergugah dan mau membantu mereka. Ha-ha-ha," kata Basuki lagi.

Basuki pun sudah hafal dengan tuntutan serta sindiran buruh. Bahkan, lanjut Basuki, ia sering dituding sebagai "pendekar lidah" di Jakarta. Menurut buruh, Basuki hanya jago dalam berbicara, tidak mampu merealisasikan seluruh program unggulan DKI.

"Mereka (buruh) bilang Ahok itu cuma pendekar lidah, bukan pendengar sesungguhnya. Ya sudah kasih gue waktu dong, bisa berubah dari pendekar mulut jadi pendekar sungguhan," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com