Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mereka yang Menolak Pak Ahok Ini Enggak Ngaji"

Kompas.com - 17/11/2014, 13:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Empat orang jemaah Majelis Dzikrul Ghofilin Jakarta, yang juga jemaah pengajian Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menyambangi Balaikota Jakarta untuk bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Basuki terlihat terkejut saat menyalami keempat orang yang datang dengan mengenakan sarung dan kaus bergambar Gus Dur tersebut.

Kepada pria yang akrab disapa Ahok itu, salah seorang pengurus Majelis Dzikrul Ghofilin Jakarta, M Subkhi, menyatakan dukungan mereka untuk sang calon gubernur itu.

"Kami mendukung Pak Ahok (Basuki), alasannya jelas, karena Pak Ahok menjadi gubernur itu didukung konstitusi," kata Subkhi, Senin (17/11/2014).

Seorang pemimpin yang didukung konstitusi, lanjut dia, wajib dibela oleh warganya. Oleh karena itu, ia meminta Basuki tidak takut atas tindakan beberapa organisasi yang mengatasnamakan agama dan menolaknya menjadi Gubernur DKI.

Pada kesempatan itu, ia menjelaskan kepada Basuki bahwa agama Islam mengajarkan kasih sayang dan tidak menganjurkan tindakan anarkistis. "Kalau istilah Gus Dur, mereka yang menolak Pak Ahok ini enggak ngaji," kata Subkhi.

Sementara itu, Basuki yang berada di hadapannya pun mengucapkan terima kasih atas dukungan Subkhi dan kawan-kawan. "Kalau pengikut Gus Dur pasti dukung saya, Gus Dur yang dukung saya kok jadi gubernur, he-he-he. Tapi ya terima kasih atas dukungannya," imbuh Basuki.

Mereka berempat pun diajak Basuki untuk makan siang di Balaikota.

Majelis Taklim Dzikrul Ghofilin merupakan sebuah nama jemaah pengajian. Pengikut majelis taklim ini memiliki jemaah yang jumlahnya banyak. Majelis ini didirikan oleh Gus Miek yang merupakan tokoh dan kiai NU. Pengikut majelis itu juga merupakan pendukung Gus Dur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 1 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam lni Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 1 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam lni Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Siasat Kakak Beradik Rekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online | 'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang

[POPULER JABODETABEK] Siasat Kakak Beradik Rekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online | "Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang

Megapolitan
Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com