Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Banjir pada Awal 2015

Kompas.com - 28/11/2014, 14:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana memprediksi potensi terjadi banjir pada awal 2015. Tepatnya pada minggu ketiga Januari, banjir diperkirakan terjadi di 634 RW yang tersebar di 125 kelurahan dan 37 kecamatan di seluruh Jakarta. Antisipasi sejak dini, termasuk penanganan korban, mulai dilakukan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (27/11/2014), mengatakan, dari catatan selama ini, puncak musim hujan di Jakarta dan sekitarnya terjadi pada Desember dan Januari/Februari.

Selama ini, banjir sering terjadi karena turun hujan dengan intensitas sangat tinggi pada satu waktu. Potensi banjir kian besar dengan naiknya debit air di 13 sungai yang bermuara di Jakarta. Berdasarkan hitung-hitungan itu, BNPB memprediksi ancaman banjir pada awal tahun depan dan cakupan persebaran genangan. ”Jumlah penduduk terdampak banjir kami perkirakan 276.999 jiwa,” kata Sutopo, kemarin, di Jakarta.

Persiapan banjir masih terus dilakukan, baik oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun BNPB. BNPB, menurut Sutopo, sudah mendekatkan peralatan dan personel ke titik-titik rawan banjir.

Selain itu, BNPB menyediakan Rp 75 miliar untuk penanggulangan banjir. Dari jumlah itu, Rp 8 miliar di antaranya disiapkan untuk modifikasi cuaca. ”Modifikasi cuaca dilakukan jika ada permintaan dari Gubernur DKI Jakarta,” katanya.

Dia berharap, masyarakat ikut mempersiapkan logistik pribadi untuk tiga hari sebagai langkah antisipasi jika harus mengungsi atau terdampak banjir. Warga diimbau tidak membuang sampah sembarangan.

Normalisasi sungai

Sutopo menambahkan, normalisasi Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan sodetan Ciliwung-Kanal Timur masih terkendala persoalan pembebasan lahan.

Kepala Bagian Sumber Daya Alam Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Taufik Syazaeni mengakui, normalisasi Kali Angke belum merata karena proyek dilakukan bersamaan dengan proses pembebasan lahan.

Normalisasi Kali Angke di Kota Tangerang sepanjang 21,9 kilometer. Normalisasi Kali Angke ini, kata Taufik, akan membebaskan Perumahan Ciledug Indah 1 dan 2, dan Puri Kartika dari banjir.

Sementara itu, Guru Besar Manajemen Lanskap Institut Pertanian Bogor Hadi Susilo
Arifin menyarankan pemerintah daerah di Jabodetabek membuat sodetan atau coakan yang berfungsi sebagai tempat parkir air guna mengurangi dampak banjir akibat sungai meluap.

”Jika dibuat di bantaran sungai yang berstatus tanah negara, biaya pembuatan bisa ditekan,” kata Hadi dalam diskusi fokus grup manajemen lanskap untuk Daerah Aliran Sungai Ciliwung, Senin lalu.

Hadi menyarankan, pembuatan sodetan agar segera diwujudkan di Ciliwung. Sungai ini mengalir sepanjang 117 kilometer dari Kabupaten Bogor sampai Jakarta Utara. Daerah Aliran Sungai Ciliwung sejak 1978 mengalami tekanan berupa pengurangan luas tutupan hutan dan badan air. Pada 1978, tutupan hutan seluas 5.616 hektar dan badan air seluas 675 hektar. Kini, tersisa tutupan hutan seluas 5.175 hektar dan badan air seluas 581 hektar.

Dari 117 km panjang Ciliwung, sepanjang 80 km di antaranya relatif datar. Di setiap kilometer bisa dibuat sodetan dan kolam retensi berdimensi panjang 10 meter, lebar 5 meter, dan kedalaman 5 meter. Setiap kolam dapat menampung 2,5 juta liter air. Pada masa puncak musim hujan jika ada 80 sodetan dan kolam, air yang tertampung bisa mencapai 200 juta liter. (BRO/ART/PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com