Tidak hanya itu, "pasukan" juga diperkuat dengan kehadiran Sarwo Handayani, mantan Deputi Gubernur DKI bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Ahok juga menegaskan bahwa pemerintahannya akan didukung penuh oleh PDI Perjuangan, baik di DPRD DKI yang saat ini dipimpin Prasetyo Edi Marsudi maupun kepengurusan di DPD yang saat ini diketuai Boy Sadikin. [Baca: Boy Sadikin Sampaikan Surat "Restu Megawati" kepada Ahok]
"Saya pikir kalau ambil Pak Djarot, saya tetap dapat Bu Yani di TGUPP. Bu Yani tetap bantu saya. Pak Boy sebagai Ketua DPD PDI-P DKI. Pak Boy bantu di politik, Pak Pras di DPRD. Bagi-bagi tugas. Targetnya kan partai mau menang lagi nih tahun 2019," kata Ahok, di Balaikota Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Ahok menyebutkan, baik dia, Djarot, Boy, maupun Pras telah saling mengenal lama dan kerja bersama sejak masa Pilkada DKI 2012 hingga saat masa Pemilu 2014.
"Ketua tim kampanye kan Pak Boy, Ketua DPD PDI-P DKI waktu itu Pak Djarot, yang ngurusin tim bendahara semua Pak Pras. Kita sudah kerja sama semua sejak 2012 pas pilgub, terus pemilu. Bahkan sampai pilpres sudah saling kenal," kata Ahok.
Meski demikian, Ahok membantah bahwa ia akan segera bergabung dengan partai berlambang banteng moncong putih itu. "Buat saya, saya kerja profesional saja. Saya memang dekat dengan Bu Mega, cuma enggak punya kartu anggota saja," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.