Akan tetapi, Teguh menyangkal keras bahwa ada keterkaitan antara perusahaannya dan perampokan taksi tersebut. [Baca: Polda Metro Sebut Perampok di Taksi Putih Mengaku Sopir Taksi Blue Bird]
"Kedua tersangka memang merupakan sopir Blue Bird. Akan tetapi, kami tidak terlibat karena bisa dilihat di penyidikan, tidak ada barang bukti yang mengindikasikan Blue Bird terlibat, misalnya saja dengan penggunaan atribut atau fasilitas," kata Teguh saat dikonfirmasi lewat telepon, Selasa (9/12/2014).
Menurut dia, salah satu tersangka, Sutrisno, memang sudah dua tahun bekerja di perusahaan taksi tersebut sebagai sopir. Namun, kata dia, belum genap dua tahun, Sutrisno sempat keluar, dan masuk kembali menjadi sopir taksi di perusahaan itu sampai saat ini.
"Salah satunya, ada yang sudah dua tahun bekerja, tetapi belum genap dua tahun keluar, dan baru masuk kembali, jadi sempat berhenti," ujarnya. [Baca: Setelah Merampok, Komplotan Ini Berikan Uang Rp 100.000 kepada Korban]
Dalam kesempatan itu, Teguh juga memastikan bahwa perekrutan sopir taksi di Blue Bird sudah sesuai dengan prosedur. "Sudah sesuai dengan prosedur. Salah satunya menyerahkan daftar riwayat hidup, dan ada psikotes sebelum mereka direkrut menjadi sopir," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Sutrisno dan Agus Supriyanto diduga merampok seorang karyawati berinisial RW (27), yang menumpang taksi Express di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (28/11/2014) pukul 23.00 WIB. Perampok telah bersembunyi di dalam taksi, bekerja sama dengan sopir. [Baca: Polisi: Perampok Gunakan Taksi Express Curian]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.