Adapun bus transjakarta gratis yang disediakan Pemprov DKI masih terlihat sepi. Peminat bus tersebut masih minim meskipun pada bagian kaca depan terpampang tulisan besar bertuliskan gratis. Pengendara sepeda motor lebih memilih jalur alternatif di luar Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat. Pasalnya, jalur alternatif di sekitar jalan itu juga banyak tersedia.
Namun, hal ini sekaligus memicu kepadatan baru. Kepadatan di ruas Thamrin-Medan Merdeka Barat malah berpindah ke jalur-jalur alternatif, seperti di Jalan KH Mas Mansyur.
Sejumlah situs belanja daring optimistis kebijakan ini tak terlalu berdampak pada pengiriman paket ke perkantoran di kawasan itu. ”Biasanya kurir selalu punya cara untuk bisa tetap mengantarkan barang ke tujuan,” kata Tania Amalia, Public Relation Manager Lazada Indonesia.
Berpindah jalur
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar, di sela-sela pelantikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, menyatakan, bus-bus gratis yang beroperasi di koridor itu memang tak padat penumpang.
”Tugas kami menyediakannya. Sementara ada lima bus tingkat dan 10 bus transjakarta. Adapun lima bus tingkat lain (bantuan Tahir Foundation) masih dalam proses pengujian di Kementerian Perhubungan,” ujarnya.
Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Masdes Arofi menambahkan, ada kecenderungan peningkatan volume kendaraan di jalan-jalan alternatif sejak pembatasan dimulai pukul 06.00, antara lain di Jalan Mas Mansyur, Cideng, dan Abdul Muis di sisi barat koridor yang ditutup serta Jalan Moh Yamin, Agus Salim, dan Kebon Sirih di sisi timur.
Berdasarkan survei Dinas Perhubungan DKI Jakarta, jumlah sepeda motor yang melintas di Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat pada jam sibuk pagi, yakni pukul 06.30-08.30, mencapai 10.500 unit. Dari jumlah itu, hanya sekitar 20 persen yang singgah di kantor-kantor di ruas itu. Sisanya adalah pengendara yang sekadar melintas, baik dari maupun menuju Harmoni.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, uji coba hari pertama pelarangan sepeda motor melintas di Jalan Medan Merdeka berlangsung lancar.
Kepala Bagian Operasi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto mengatakan, pada jam sibuk sore hari memang terjadi peningkatan arus sepeda motor yang melewati jalur alternatif. Akibatnya, jalur tersebut menjadi lebih padat. ”Sepeda motor pindah ke jalur. Pada pagi hari, relatif lancar, tetapi sore hari cukup macet,” katanya.
Sementara itu, pengamat tata kota Yayat Supriyatna mengatakan, pembatasan sepeda motor tidak akan membuat warga beralih menggunakan transportasi publik. ”Selama layanan publik masih buruk, masyarakat akan tetap menggunakan kendaraan pribadi,” ujarnya di Jakarta.
Menurut Yayat, kebijakan terkait transportasi seharusnya dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan warga akan layanan transportasi cepat, murah, aman, nyaman, dan mudah diakses.
Dibandingkan dengan menggunakan angkutan umum yang menghabiskan biaya mahal, warga akhirnya lebih memilih naik kendaraan pribadi seperti sepeda motor. Hal itu memberi jaminan kepastian waktu tiba di tempat tujuan. (ART/DNA/RTS/MKN/DEA/RAY)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.