Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Pajak DKI Sebut Penyegelan Mal Epiwalk Jadi Peringatan bagi Perusahaan Lain

Kompas.com - 24/12/2014, 13:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Iwan Setiawandi mengatakan, pemasangan papan peringatan atau penyegelan di Mal Epicentrum Walk (Epiwalk), Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (23/12/2014) lalu adalah yang pertama kali dilakukan. Menurut dia, hal itu menjadi peringatan para wajib pajak yang belum membayar pajak bumi bangunan (PBB). 
 
"Tindakan tegas ini baru pertama kali dilakukan sepanjang tahun di Jakarta. Kalau sampai tidak dibayar juga, kami akan mengirim surat paksa atau penagihan berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 2000 tentang penagihan surat paksa. Aset wajib pajak akan disita sesuai dengan nilai tunggakannya," kata Iwan, di Balai Kota, Rabu (24/12/2014). 
 
Sebagai informasi, wajib pajak perusahaan yang dikelola oleh PT Bakrie Swasakti Utama itu dinyatakan telah melewati batas waktu pembayaran Agustus lalu dan sudah diberikan perpanjangan jatuh tempo hingga Oktober tanpa membayar bunga denda. [Baca: Mal Epiwalk Milik Bakrie Group Tunggak Pajak Rp 8,8 Miliar]

Bahkan, setelah itu, Dinas Pelayanan Pajak juga telah mengirimkan surat peringatan. Namun, lantaran tidak mendapat respons baik dari pengelola, Dinas Pelayanan Pajak terpaksa memasang papan peringatan di sana.

Papan itu bertuliskan, "Pajak Anda Membangun Jakarta, Tanah dan Bangunan Ini Belum Melunasi PBB-P2 dan Dalam Pengawasan Pemprov DKI Jakarta. Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 89 Tahun 2013". [Baca: Bakrie Mengaku Bayar Lunas Tunggakan PBB Media Walk]

 
Kendati Mal Epiwalk dipasang papan peringatan itu, lanjut Iwan, pusat belanja itu tetap beroperasi seperti biasa. Setelah perusahaan membayar tunggakan pajak, papan itu dicabut. [Baca: Lunasi Tunggakan Pajak, Mal Epiwalk Tak Lagi Disegel]

"Ketika kami pasang papan peringatan, tidak lama kemudian, perusahaan itu langsung membayar tunggakannya. Artinya, tindakan pemasangan papan ini cukup efektif," kata Iwan. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Megapolitan
Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Megapolitan
Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Megapolitan
2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

Megapolitan
Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com