Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bogor Darurat Longsor dan Banjir

Kompas.com - 27/12/2014, 11:51 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menetapkan status darurat bencana longsor dan banjir selama bulan Desember 2014 hingga Januari 2015.
 
"Sesuai kurun waktu yang sudah kami tetapkan beberapa waktu lalu bahwa di bulan Juli sampai Oktober 2014 itu darurat kekeringan, dan November 2014 hingga Januari 2015, Kabupaten Bogor masuk darurat bencana longsor dan juga banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Yoes Sudrajat, saat dihubungi Antara di Bogor, Sabtu (27/12/2014).
 
Yoes mengatakan, menghadapi situasi darurat bencana longsor dan banjir, BPBD Kabupaten Bogor telah melakukan berbagai persiapan dimulai dari apel kesiap siagaan penanggulangan bencana yang melibatkan sejumlah instansi terkait.
 
BPBD juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam penanggulangan bencana, mempersiapkan peralatan dan perlengkapan, melakukan pemetaan titik rawan bencana dan mengerahkan seluruh personel yang ada, katanya.
 
"Kami memiliki personel yang lengkap, selain dari unsur BPBD juga dibanti dari TNI dan Polri yang juga memiliki satuan reaksi cepat tanggap bencana," katanya.
 
Saat ini, kekuatan personel BPBD Kabupaten Bogor meliputi anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) sebanyak 100 personel, anggota Pemadam Kebakaran, PMI, dan jajaran TNI serta Polri. BPBD Kabupaten Bogor juga dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan penanggulangan bencana, mulai dari mobil patroli, ambulans, kendaraan logistik, serta beragam bantuan tanggap darurat.
 
"Semua peralatan dan perlengkapan di BPBD cukup memadai, kita hanya tidak memiliki alat berat seperti becho untuk evakuasi, tetapi kita sudah berkoordinasi dengan Dina Bina Marga serta Pekerjaan Umum bila sewaktu-waktu membutuhkan alat berat dalam evakuasi longsor," katanya.
 
Untuk pemetaan, lanjut Yoes, terdapat 22 titik rawan bencana longsor dan banjir yang tersebar di wilayah Kabupaten Bogor. "Jumlah ini tidak pasti, karena masih ada daerah yang rawan bencana lainnya di wilayah Kabupaten Bogor," katanya.
 
Selama musim hujan, BPBD juga menerbitkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian, terutama yang rumahnya tinggal di lokasi rawan bencana.
 
"Tetap waspada selama hujan turun, tingkatkan kehati-hatian. Jaga lingkungan agar tetap bersih jangan membuang sampah sembarang, hindari berteduh di bawah pohon besar, jika ada pohon yang lapuk segera ditebang," terangnya.
 
Sementara itu, hujan yang mengguyur kawasan Kabupaten Bogor Jumat (26/12) telah mengakibatkan longsor di lima titik lokasi yang tersebar di sejumlah wilayah. Dua lokasi longsor terjadi di kawasan Puncak tepatnya di Jalan Raya Puncak-Riung Gunung dan Kampung Caringin Desa Tugu Utara. Tiga rumah rusak dan satu korban meninggal dunia.
 
Longsor berikutnya terjadi di Kecamatan Cigombong, dua desa terkena longsor, yakni Desa Srogol dan Desa Ciburui. Tercatat ada sembilan rumah rusak di dua desa tersebut. Dua rumah juga rusak diterjang longsor di Desa Lembah Duhur Kecamatan Caringin.
 
Longsor yang terjadi akibat hujan yang turun cukup lama mulai siang hari hingga dini hari. Sedangkan hari ini (Sabtu-red) hujan dengan intensitas ringan sudah turun sejak pukul 08.30 WIB sehingga masyarakat dihimbau waspada akan terjadinya bencana alam. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com