Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Susan Dimutasi Ahok ke Gondangdia, Ini Respons Warga Lenteng

Kompas.com - 02/01/2015, 14:15 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli kini dimutasi untuk menempati jabatan baru sebagai Lurah Gondangdia. Mutasi Susan dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Beberapa warga Lenteng Agung baru mengetahui mengenai pemindahan Susan. Sebagian mengaku setuju dengan pemindahan ini. Sebab, sejak menjabat sebagai Lurah Lenteng Agung, warga banyak yang komplain mengenai status Susan yang berbeda keyakinan.

Alex (45), warga RW 07, Kelurahan Lenteng Agung ini mengaku setuju-setuju saja dengan keputusan pemerintah. "Setuju-setuju saja. Sekarang warga mah terserah apa kata atasan mau diganti atau tidak. Warga maunya ngurus pelayanan jalan," kata Alex kepada Kompas.com, di sekitar kantor Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (2/1/2014).

Alex enggan menyatakan bahwa kepindahan Susan terkait komplain warga beberapa waktu lalu karena perbedaan keyakinan tersebut. "Yang namanya agama itu enggak usah dibicarakan," ujar Alex.

Rustam (63), warga RT 08 RW 02 lainnya, mengaku, mengikuti keputusan pemerintah terkait pemindahan Susan. "Kalau orang kita di sini siapa saja yang mimpin yang penting bisa atur warga," ujar Rustam.

Pengalaman wilayahnya dipimpin Susan, Rustam mengaku segala pengurusan berlangsung cepat. "Alhamdulillah urusan lebih cepat selesai. Dan setahu saya tidak ada pungli-pungli," ujar Rustam.

Udin (62), RT 11 RW 03, menyatakan hal senada. Ia memperkirakan, pemindahan Susan karena sebelumnya ada penolakan warga terhadap penempatan jabatan Susan di sana. "Mungkin karena di sini kan mayoritas Islam. Jadi kalau mau komunikasi jadi kurang nyatu akidahnya, pemahamannya," ujar Udin.

Ari (30) warga RT 11 RW 03 di Kelurahan Lenteng Agung lainnya berharap lurah yang baru bisa melayani warga lebih baik. "Mudah-mudahan yang baru bisa bikin mudah warga," ujar Ari.

Ia mengatakan, Susan sudah memimpin Lenteng Agung dengan baik. "Kalau menurut saya sebenarnya selama dia menjabat bagus-bagus saja. Lancar-lancar saja, malah lebih cepat. Mungkin Bu Lurah Susan karena statusnya, warga enggak suka," ujar Ari.

Ia berharap, Susan dapat bekerja lebih baik di tempat barunya kelak. "Jalani tugas dengan baik, mudah-mudahan sabar ngadepinnya," ujar Ari.

Ketua RW 03, Naseri Nasrulloh (54) mengatakan, pihaknya setuju dengan keputusan Pemerintah DKI memindahkan Susan dari Lenteng Agung. "Yang pertama kita bersyukur. Memang artinya keinginan warga Leteng Agung memang seperti itu sebenarnya. Bahwa beliau ditempatkan di tempat yang cocok," ujar Naseri.

Naseri mengatakan, hal lainnya karena Susan diketahuinya merupakan warga Gondangdia. Sehingga, warga setempat menurutnya tentu lebih menerima Susan. "Karena kalau sebetulnya perjuangan dia berat selama dia di sini. Kita harus apresiasi juga keputusan dari pemda. Dalam kondisi yang berat dia masih harus melakukan pekerjaan dia," ujar Naseri.

Terkait penolakan warga, dirinya mengatakan, sebenarnya tidak ditujukan kepada pribadi Susan. Melainkan pada putusan Pemprov DKI yang mempatkan Susan memimpin Kelurahan Lenteng Agung.

"Yang kita kritisi karena kebijakan Pemprov-nya agar bisa menempatkan seharusnya sesuai kondisi lingkungan masing-masing. Enggak ada semacam kebencian dalam tanda petik dengan namanya lurah, itu enggak ada," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com