Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Susan Setuju Jabatan Wakil Lurah Dihapus

Kompas.com - 02/01/2015, 12:00 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Mulai 2015, jabatan wakil lurah di DKI Jakarta dihapus. Bagi Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulfikli, kebijakan itu tidak menambah berat tugas lurah. Justru, menghapuskan posisi wakil akan mengefisienkan petugas di kelurahan.

"Kan masih ada sekretaris yang bisa bantu-bantu tugas lurah. Masih ada juga kok kepala seksi," ujar Susan, Jumat (2/1/2015) di Jakarta.

Menurut Susan, tugas wakil lurah selama ini adalah mewakili lurah datang ke acara-acara bila lurah berhalangan. Wakil lurah juga perlu melakukan pendekatan ke warga, melihat masalah-masalah yang terjadi langsung ke lapangan.

"Wakil lurah juga harus bisa kerja sama dengan Satpol PP untuk penertiban. Namun, sebetulnya semuanya juga bisa di-handle (ditangani) oleh lurah," tutur mantan kepala seksi sarana dan prasarana di Kelurahan Senen ini.

Susan menilai, dengan dihapuskannya jabatan wakil lurah, lurah-lurah di DKI Jakarta akan "dipaksa" untuk turun ke lapangan, mengetahui langsung permasalahan warganya. Kemudian, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyelesaikannya.

Sementara itu, untuk keperluan menggantikan kedatangan lurah yang berhalangan, lurah bisa menugaskan sekretaris atau kepala seksi. "Memang lurah dalam sehari bisa menghadiri tiga sampai empat rapat. Kadang tidak bisa dihadiri semua, nah itu bisa diwakilkan," tutur Susan.

Susan mengatakan, dengan perombakan birokrasi baru, posisi kepala seksi yang ada di kelurahan yang tadinya enam dipangkas menjadi tiga. Ketiga seksi itu adalah Seksi Pemerintahan dan Ketertiban, Seksi Perekonomian dan Kesehatan Masyarakat, dan Seksi Sarana, Prasarana dan Kebersihan. Selain itu, ada pula petugas untuk sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

"Posisi-posisi tersebut diisi oleh petugas yang lolos seleksi. Yang tidak lolos ya distafkan," jelas Susan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com