Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Litbang Kompas: Kondisi Ibu Kota Lebih Baik pada 2014 Dibanding 2013

Kompas.com - 07/01/2015, 15:48 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang 2014, perbaikan demi perbaikan terus terjadi meski Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta berganti dari Joko Widodo ke Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Warga ibu kota pun menyambut hangat usaha pemerintah provinsi. Pada 2015, harapan warga agar pemprov memprioritaskan penyelesaian masalah macet dan banjir pun membumbung tinggi.

Hasil kerja Pemprov DKI selama ini diacungi jempol oleh warga. Sebanyak 60 persen responden jajak pendapat yang diselenggarakan oleh Litbang Kompas menilai kondisi Ibu Kota secara umum lebih baik pada 2014 dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Pencapaian yang dinilai menonjol oleh peserta jajak pendapat antara lain keberhasilan relokasi penduduk dari bantaran sungai atau waduk serta program pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Dimulainya pembangunan transportasi massal cepat (mass rapid transit/MRT) juga mendapat apresiasi karena menggambarkan keseriusan pemerintah provinsi menata transportasi publik.

Perbaikan birokrasi seperti lelang jabatan, transaksi nontunai, serta pelayanan satu atap tak luput mencuri perhatian dan apresiasi warga. ”Pelayanan publik jadi lebih cepat. Kemarin, saya urus surat nikah langsung satu pintu, tanpa dipungut biaya. Teman saya ngurus surat pindah juga gampang,” Robinson (38), salah seorang responden, memuji langkah maju dalam birokrasi.

Perekonomian Ibu Kota sepanjang 2014 menunjukkan peningkatan. Catatan Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta menunjukkan roda ekonomi Ibu Kota secara kumulatif hingga triwulan III-2014 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya tumbuh 6,03 persen. Selain lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Ibu Kota melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional dalam periode yang sama yang hanya mencapai 5,11 persen.

Berpijak pada pencapaian tahun 2014, keyakinan warga Ibu Kota kian melambung. Publik yakin pemprov tak akan berhenti membenahi Jakarta. Dibandingkan dengan kebijakan lainnya, pembenahan ruang terbuka hijau (RTH) diyakini oleh masyarakat akan paling berhasil pada 2015 ini. Kerja keras pemerintah pada tahun lalu untuk menyediakan RTH yang nyata sudah dirintis mendorong ekspektasi tinggi ini. Apalagi, pemerintah Ibu Kota berjanji membebaskan lahan untuk menyediakan lebih banyak RTH. Setelah program pengadaan RTH, publik meyakini pemprov bisa menyelesaikan masalah banjir dan perbaikan kesehatan.
Macet-banjir jadi prioritas

Di antara beraneka masalah yang harus dihadapi, warga Ibu Kota menginginkan pemprov memprioritaskan penyelesaian masalah kemacetan. Hampir separuh responden mengharapkan masalah kemacetan dan transportasi segera diatasi. Infrastruktur yang buruk dan belum sempat dibenahi turut memperparah kemacetan. Bus transjakarta yang ada pun belum signifikan mengurai kemacetan di Ibu Kota. Pembangunan dinding stasiun bawah tanah MRT yang kini berlangsung di Bundaran Hotel Indonesia dipercaya menjadi salah satu titik cerah penyelesaian kemacetan pada masa mendatang.

Selain kemacetan, masyarakat berharap agar pemerintah meletakkan penyelesaian problem banjir di urutan atas programnya. Selama ini, pemprov telah berusaha revitalisasi waduk dan pengerukan 13 sungai di Jakarta. Hasilnya, Waduk Rio Rio yang dulu penuh eceng gondok sekarang berganti dengan tanaman hias. Luas waduk bertambah, dari 9 hektar menjadi 12 hektar. Pemerintah melengkapi taman dengan amphitheater dan Wi-Fi gratis bagi pengunjung.

Hal serupa juga terjadi pada Waduk Pluit. Setelah melewati proses ganti rugi yang berliku, Waduk Pluit disulap menjadi lebih luas hingga 80 hektar. Kedalamannya bertambah dari dua meter menjadi 3-7 meter. Selain itu disediakan jalur khusus jalan santai (jogging track) mengitari taman.

Ancaman banjir harus ditanggapi serius. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi banjir berpotensi melanda Jakarta pada 20 Januari sampai 10 Februari 2015. Tak kurang 125 kelurahan diberi status sebagai daerah rawan banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta berencana menyiapkan personel gabungan bekerja sama dengan TNI dan polisi untuk mengantisipasi banjir di awal tahun ini.

Semoga asa warga tak sekadar impian kosong. Etos kerja Pemprov DKI Jakarta mulai dari RT/RW sampai gubernur harus terus ditingkatkan dibalut semangat mewujudkan kota yang mengayomi semua warganya. (Litbang Kompas/Putri Arum Sari dan Ratna Sri Widyastuti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com