Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Tahun Melayani Warga, Ini Penilaian Ahok Terhadap Transjakarta

Kompas.com - 15/01/2015, 17:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Transportasi massal andalan Jakarta, Transjakarta pada 15 Januari 2015 ini tepat berusia 11 tahun. Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama memiliki sejumlah harapan kepada transjakarta yang kini telah dikelola penuh oleh PT Transjakarta. 

"Oke (kinerja transjakarta selama ini). (Direksi PT Transjakarta) sudah kencang, saya kasih tahu Dirutnya, saya tidak mau salah karena memberikan Anda kesempatan setengah tahun sampai satu tahun untuk memperbaiki transjakarta," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (15/1/2015). 

Kata dia, pembentukan PT Transjakarta itu telah memperkuat keberadaan transjakarta sebagai transportasi andalan warga. Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta akan mengurangi Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) dan digantikan dengan Public Service Obligation (PSO). [Baca: Perbaiki Layanan, PT Transjakarta Ingin Tiru PT Kereta Api]

Sekadar informasi, PT Transjakarta diusulkan mendapat PMP sebesar Rp 500 miliar. BUMD lain yang juga diusulkan mendapat PMP adalah Bank DKI sebesar Rp 500 miliar, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sebesar Rp 4,62 triliun.

Usulan itu dimasukkan ke dalam RAPBD DKI 2015. Selain melalui alokasi PMP, pengadaan bus juga dilakukan melalui operator. "Saya lebih baik (pengadaan bus) pakai operator, bayar pakai rupiah per kilometer daripada punya sendiri sebetulnya," kata Basuki.

Sementara itu Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih mengatakan pengadaan bus transjakarta dilakukan secara bertahap. Saat ini dokumen yang sudah masuk lelang di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) untuk pengadaan 20 sampai 50 bus merek Scania.

Target pengadaan bus transjakarta gandeng oleh PT Transjakarta sebanyak 369 bus. Peran operator dalam pengadaan bus ini adalah agar jarak tiap bus (headway) antara bus transjakarta di setiap koridor tercapai.

"Target headway-nya 3 menit, kalau sekarang rata-rata13 menit di semua koridor. Makanya mesti ditambah jumlah bus nya," kata Kosasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com