Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tiga Dugaan Penyebab Tabrakan Maut di Pondok Indah

Kompas.com - 21/01/2015, 18:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Martinus Sitompul menyatakan bahwa Christopher Daniel Sjarief (22), pengemudi Mitsubishi Outlander yang terlibat tabrakan di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Selasa (20/1/2015) malam, adalah anak seorang pengusaha. Namun, Martin enggan merinci lebih lanjut mengenai orang yang ia maksud.

Menurut informasi yang sebelumnya disampaikan oleh sopir dari Ali, Ahmad Sandi Illah (40), Christopher tinggal di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ali merupakan teman Christopher, pemilik Outlander B 1658 PJE itu. [Baca: Sebelum Tabrakan Maut, Christopher dan Ali Sempat Kongko Bareng]

"Anak seorang pengusaha swasta. Usahanya ada-lah pokoknya. Yang pasti dia bukan anak pejabat, tapi anak pengusaha," kata dia, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015).

Martin mengatakan, sejauh ini terdapat tiga dugaan penyebab tabrakan tersebut. Ketiganya ialah si pengemudi mengonsumsi alkohol, si pengemudi mengonsumsi obat-obatan terlarang, dan yang ketiga si pengemudi memiliki masalah pribadi, dalam hal mengarah ke si pemilik mobil, Muhammad Ali Husni Riza.

"Dugaan yang pertama dan kedua masih kita tunggu hasil pemeriksaan dari BNN, sementara dugaan ketiga masih kita gali," ujar mantan Kabid Humas Polda Jabar itu. [Baca: Pengemudi Outlander Maut Terancam Pasal Berlapis]

Kecelakaan maut pada Selasa malam itu mengakibatkan tewasnya empat orang, masing-masing Mustafa, warga Pondok Bambu, Jakarta Timur; Mahyudi Herman, warga Pondok Petir, Depok; Wahyu Anggara, warga Jalan Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dan Aiptu Batang Onang Lubis, warga Pancoran Mas, Depok, anggota Polsek Kebayoran Baru.

Sebelum terjadinya tabrakan maut tersebut, Christopher mencoba merebut kemudi mobil dari tangan Sandi. Ia bahkan sempat mencekik leher Sandi saat mobil masih dalam posisi melaju. Karena tak kuat menahan cekikan tangan Christopher, Sandi memutuskan menghentikan laju mobil sambil mencoba melepaskan cekikan tangan Christopher.

Ketika cekikan tangan Christopher berhasil dilepas dan laju mobil terhenti, Sandi pun langsung membuka pintu dan keluar dari mobil. Saat itulah Christopher langsung mengambil alih kemudi dan menjalankan kembali mobil tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com