Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan pola perampokan sepeda motor akhir-akhir ini lebih kejam daripada sebelumnya. Karena pelaku tidak segan-segan melukai bahkan membunuh korbannya. [Baca: Waspada, Perampok Bersenjata nan Kejam Mengincar Pengendara Motor di Depok]
"Dua kejadian yang terjadi di Depok ada kesamaan, korban sama-sama melakukan perlawanan, lalu dilukai hingga tewas," kata Martinus di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/1/2015). [
Dari hasil pengembangan polisi, pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang itu mendahului aksinya dengan berkelililing di sekitar Jalan Margonda Raya untuk mencari sasaran.
Pada Minggu (25/1/2015) dini hari, sebelum melakukan aksi pembegalan yang menewaskan korban, sebetulnya komplotan ini juga melakukan pencurian sepeda motor lainnya.
Martinus menjelaskan, komplotan ini berjalan dari arah Margonda menuju arah Universitas Indonesia terlebih dahulu. Di depan Halte UI Lenteng Agung, mereka menggasak sebuah sepeda motor Yamaha Mio. Baca: Dua Pelaku Begal Depok Ditangkap, Satu di Antaranya Tewas Tertembak]
"Karena korban tidak melawan, maka pelaku tidak melakukan kekerasan. Pelaku hanya mengancam korban untuk tidak berteriak dengan menunjukkan golok," kata Martinus.
Kemudian, aksi tersebut dilanjutkan oleh perampasan sepeda motor Yamaha Xeon di Jalan Margonda, tepatnya di depan Kampus BSI, tak jauh dari terowongan gapura masuk Kota Depok.
Korban yang diketahui bernama Abdul Rohman (20) tewas dibacok karena melakukan perlawanan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.