Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Depok: Jangan Percaya Broadcast "Daerah Tengkorak"

Kompas.com - 27/01/2015, 10:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com — Polres Kota Depok membantah telah menyebarkan broadcast berisi imbauan agar warga menghindari "daerah tengkorak", yakni daerah yang rawan perampokan jalanan (begal) pada malam hari. Mereka justru menduga broadcast tersebut berasal dari para pelaku kejahatan itu sendiri.

Kepala Urusan Sub Bagian Humas Polres Kota Depok Ipda Bagus Suwandi menyatakan, saat ini, instansinya sudah meningkatkan jumlah personel untuk berjaga pada malam hari. Hal inilah yang dinilainya menyulitkan para pelaku begal untuk melanjutkan aksinya.

"Karena mereka jadi kesulitan dalam beraksi, mereka menyebarkan imbauan agar warga lewat jalan lain. Nanti, warga yang lewat di jalan lain itu yang jadi sasaran baru mereka," kata Bagus kepada Kompas.com, Selasa (27/1/2015).

Menurut Bagus, patroli malam yang dilakukan oleh polisi dilakukan dengan sistem patroli terbuka dan tertutup. Sistem patroli terbuka dilakukan oleh polisi yang menggunakan seragam, sedangkan patroli tertutup dilakukan oleh polisi yang mengenakan pakaian bebas.

"Warga tidak perlu takut karena polisi sudah menyebarkan anggota, baik yang berpakaian dinas maupun pakaian biasa, di dua lokasi itu, ditambah beberapa lokasi lainnya yang kami nilai rawan," ucap dia.

Sebelumnya, dua peristiwa melibatkan aksi begal dan menyebabkan korban tewas terjadi di Depok dalam sebulan terakhir. Peristiwa terakhir terjadi di depan Kampus BSI, Jalan Margonda, tak jauh dari terowongan gerbang masuk Kota Depok pada Minggu (25/1/2015) dini hari. Adapun peristiwa sebelumnya terjadi di Jalan Juanda, tak jauh dari lokasi pembangunan Tol Cijago, Sabtu (10/1/2015).

Setelah kejadian itu, beredar pesan berantai yang mengaku berasal dari pihak kepolisian. Pesan berisi imbauan agar warga menghindari "daerah tengkorak", seperti Jalan Lingkar UI, Jalan Lenteng Agung, Kota Kembang, flyover Arif Rahman Hakim, Cimanggis, dan dua lokasi perampokan dalam sebulan terakhir, yakni Jalan Margonda dan Juanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com