Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: PLN Monopoli, Belagu...

Kompas.com - 11/02/2015, 17:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk tidak lagi memutus aliran listrik yang ada di rumah pompa, terutama Waduk Pluit. Ia pun membantah anggapan rumah pompa menunggak biaya listrik sehingga PLN memutus aliran listrik di sana. 

"PLN jangan cari alasan baru deh. Ini keadaannya lagi banjir terus karena kami enggak bayar listrik, terus (aliran listrik) dicabut? Kalau kayak begitu, saya bisa cabut kabel-kabel yang lewat DKI nih," ucap Basuki, di Balai Kota, Rabu (11/2/2015).

Kemudian, Basuki pun mengeluarkan telepon genggamnya. Ia begitu kesal hanya satu pompa Pasar Ikan yang berfungsi. "Makanya, PLN ini monopoli nih, belagu dia. Sekarang PLN bilang ada listrik, tetapi ini (pompa Pasar Ikan) enggak jalan," kata Basuki kesal.

Lebih lanjut, Basuki menjelaskan, kawasan Ring I, termasuk Istana Negara, tidak akan banjir jika PLN memberi jaminan untuk tetap menghidupkan aliran listrik di Waduk Pluit.

Sebab, ia mengklaim, Pemprov DKI telah berupaya maksimal meminimalisasi banjir di kawasan tengah (pusat kota) Jakarta.

Ia menjelaskan, penanganan banjir di Jakarta dibagi tiga aliran, yaitu aliran barat, tengah, dan timur. Dari ketiga aliran tersebut, yang berhasil ditangani adalah aliran tengah, yaitu dengan pembangunan Waduk Pluit.

Sementara itu, aliran barat sedang dalam tahap proses pembelian tanah untuk pembangunan waduk, kemudian aliran timur sedang dalam proses pembangunan waduk.

"Kalau aliran tengah kan sudah ada Waduk Pluit, meski di sisi kanan masih ada 5.000 penampang basah yang belum ditertibkan karena rusun kami enggak siap. Kalau rusun sudah siap, kami keruk Waduk Pluit sehingga bisa menampung air maksimal 1,7 juta kubik," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com