Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2015, 11:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengingatkan kepada anggota DPRD untuk berhati-hati dalam melakukan transaksi keuangan maupun pembayaran pajak.

Sebab, lanjut dia, Pemerintah Provinsi DKI kini lebih intens bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP), Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), serta Dirjen Pajak. 

"Mulai sekarang anggota DPRD mesti mulai hati-hati juga kan kalau dicek pajaknya dari pemerintah pusat, semuanya sesuai enggak dengan gaya hidup mereka. Bayar pajak, uang, dan aliran dana semua ditelusuri," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (16/2/2015). 

Oleh karena itu, Basuki menegaskan, mulai tahun ini, tidak boleh lagi ada temuan anggaran serta kegiatan "siluman" di dalam APBD. Atas hal ini, Basuki menerima jika nantinya DPRD memanggil dia untuk merealisasi hak interpelasi serta melakukan impeachment (pemakzulan) terhadap dirinya.

Basuki mengaku memiliki bukti ada oknum DPRD DKI yang masih "bermain" dengan APBD, yakni dengan mengusulkan anggaran kegiatan fiktif senilai Rp 8,8 triliun dengan program sosialisasi SK Gubernur serta visi misi.

"Saya ada bukti kok (usulan anggaran) Rp 8,8 triliun. Mereka mau minta masukin (ke APBD). Mereka kan enggak mau ngaku. Jadi, dari dulu enggak pernah mau ngaku, nanti dibuktiin sajalah saat interpelasi," kata Basuki.

Ia juga mengaku santai ketika Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi kecewa terhadap dia. Padahal, sebelumnya Prasetyo selalu pasang badan di belakang Basuki. Ia pula yang mempercepat paripurna pengumuman Basuki menjadi Gubernur DKI Jakarta. [Baca: Ketua DPRD Kecewa Ahok Kurang Komunikasi dengan Legislatif]

Prasetyo merasa kecewa dengan Basuki karena ia menyerahkan dokumen APBD ke Kemendagri berbeda dengan APBD yang disahkan pada paripurna 27 Januari lalu.

"Terserah dialah mau kecewa atau bagaimana karena saya enggak bisa ikuti maunya dia kali ya. Sekarang enggak usah perang di media, suruh dia rapim, dan lakukan interpelasi. Kami juga punya hak jawab. Lalu, kalau dia mau impeach, silakan impeach. Toh dia enggak bisa ilangin foto Ahok (Basuki) di Balai Kota," kata Basuki. [Baca: Ahok: Ini Seru, Pertama Kalinya di Republik Ini Gubernur Ribut dengan DPRD]

Sekedar informasi, DPRD berencana menggelar rapat pimpinan (rapim), Senin ini. Rapim ini akan membahas rencana interpelasi serta pemakzulan Basuki. Penggunaan hak interpelasi ini untuk bertanya kepada Basuki perihal rendahnya serapan APBD tahun anggaran 2014 serta pendapatan yang tidak mencapai target. [Baca: M Taufik Akan Gelar Rapim Bicarakan Pemakzulan Ahok]

Serapan anggaran tahun 2014 ialah Rp 43,4 triliun dari total APBD Perubahan 2014 sebesar Rp 72,9 triliun. Kemudian, pendapatan yang diperoleh Pemprov DKI tahun lalu hanya mencapai Rp 52,17 triliun yang seharusnya mencapai target Rp 72,9 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com