Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan "Broadcast" Begal di Tangerang "Hoax"

Kompas.com - 23/02/2015, 11:52 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

Sumber Warta Kota
TANGERANG, KOMPAS.com — Warga Kota Tangerang dan sekitarnya dibuat resah dengan beredarnya pesan berantai tentang titik-titik rawan begal motor. Pesan tersebut bahkan disertai kejadian fiktif.

Pesan tersebut menyebutkan bahwa aksi begal motor kerap terjadi sekitar pukul 21.00 hingga 04.00, dengan lokasi rawan di Kota Tangerang seperti di kawasan industri Jatake Jatiuwung, jalur Karawaci hingga Kebon Nanas Cikokol, dan kolong jembatan depan Serpong Townsquare.

Dalam pesan perantai itu juga disebutkan adanya wanita korban pembegalan hingga tewas di kawasan Cikoneng, Jatiuwung. Dituliskan bahwa sang korban tewas dibantai lima begal yang merampas sepeda motornya.

Menanggapi pesan berantai tersebut, Kapolsektro Jatiuwung Komisaris Rully Indra membantahnya. Rully mengatakan bahwa pesan tersebut adalah pesan ngawur yang bertujuan menakut-nakuti pembacanya.

"Yang kasus pembantaian bisa dipastikan bohong karena laporannya tidak ada. Tidak ada laporan juga dari rumah sakit," katanya.

Kasat Reskrim Polrestro Tangerang Ajun Komisaris Besar Sutarmo mengklaim sudah tidak ada lagi kawasan rawan begal motor maupun mobil.

Sutarmo mengatakan, pihaknya meyakinkan tidak ada lagi kawasan begal motor karena polisi sudah melakukan penangkapan besar-besaran sejak akhir Januari hingga Februari ini.

"Sudah ada 12 orang pelaku begal motor maupun mobil yang kami tangkap sejak Januari kemarin. Ada dua yang kami beri tindakan tegas hingga tewas karena melawan petugas," kata dia.

Menurut Sutarmo, penangkapan tidak hanya dilakukan di kawasan Tangerang, tetapi juga sampai ke Lampung. "Kami terus lakukan pengembangan sampai sekarang untuk menangkap pelaku-pelaku begal yang lain. Karenanya, lokasi rawan kini sudah tidak ada lagi," katanya. (Banu Adikara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com