Pesan tersebut menyebutkan bahwa aksi begal motor kerap terjadi sekitar pukul 21.00 hingga 04.00, dengan lokasi rawan di Kota Tangerang seperti di kawasan industri Jatake Jatiuwung, jalur Karawaci hingga Kebon Nanas Cikokol, dan kolong jembatan depan Serpong Townsquare.
Dalam pesan perantai itu juga disebutkan adanya wanita korban pembegalan hingga tewas di kawasan Cikoneng, Jatiuwung. Dituliskan bahwa sang korban tewas dibantai lima begal yang merampas sepeda motornya.
Menanggapi pesan berantai tersebut, Kapolsektro Jatiuwung Komisaris Rully Indra membantahnya. Rully mengatakan bahwa pesan tersebut adalah pesan ngawur yang bertujuan menakut-nakuti pembacanya.
"Yang kasus pembantaian bisa dipastikan bohong karena laporannya tidak ada. Tidak ada laporan juga dari rumah sakit," katanya.
Kasat Reskrim Polrestro Tangerang Ajun Komisaris Besar Sutarmo mengklaim sudah tidak ada lagi kawasan rawan begal motor maupun mobil.
Sutarmo mengatakan, pihaknya meyakinkan tidak ada lagi kawasan begal motor karena polisi sudah melakukan penangkapan besar-besaran sejak akhir Januari hingga Februari ini.
"Sudah ada 12 orang pelaku begal motor maupun mobil yang kami tangkap sejak Januari kemarin. Ada dua yang kami beri tindakan tegas hingga tewas karena melawan petugas," kata dia.
Menurut Sutarmo, penangkapan tidak hanya dilakukan di kawasan Tangerang, tetapi juga sampai ke Lampung. "Kami terus lakukan pengembangan sampai sekarang untuk menangkap pelaku-pelaku begal yang lain. Karenanya, lokasi rawan kini sudah tidak ada lagi," katanya. (Banu Adikara)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.