Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Masih Pengin Kebakaran Lagi Enggak?

Kompas.com - 24/02/2015, 11:22 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengunjungi warga yang menjadi korban kebakaran di Karang Anyar, Sawah Besar, Selasa (24/2/2015). Dia mendatangi ruang kosong di Stasiun Sawah Besar yang dijadikan tempat pengungsian warga.

Para orangtua dan anak-anak langsung mendekati Djarot. Djarot pun berbincang-bincang dengan anak-anak yang menjadi korban kebakaran.

"Anak-anak kenapa pada di sini?" tanya Djarot.

"Habis kebakaran, Pak" jawab anak-anak.

"Masih pengin kebakaran lagi enggak?" tanya Djarot.

"Enggak Pak," jawab anak-anak itu serentak.

Kemudian, Djarot pun memperkenalkan dirinya kepada anak-anak itu. Djarot juga memperkenalkan camat setempat dan Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede.

Pagi itu, Djarot tidak hanya mengunjungi para pengungsi saja, melainkan juga memberikan bantuan berupa barang-barang yang dibutuhkan warga. "Pak RT, nanti anak-anak tolong didata tiap sekolah. Nanti dikasih tas yah. Bagi-bagi yang adil ya pak," ujar Djarot kepada salah satu ketua RT.

Selain memberikan tas sekolah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memberikan buku tulis, , susu, dan seragam sekolah bagi anak-anak. Pakaian dalam wanita, biskuit, dan makanan bayi juga diberikan kepada para pengungsi.

"Ibu-ibu nanti yang tertib. Semua dibagi satu satu pasti dapet. Jangan rebutan kemudian jangan satu orang ambil satu kardus biskuit. Supaya semua kebagian," ujar Djarot.

Kebakaran di Jalan Lautze, Sawah Besar, terjadi kemarin sore. Kebakaran tersebut telah menghanguskan 13 RT. Sekitar 300 rumah dan 2450 jiwa menjadi korban kebakaran itu. Akan tetapi, tidak ada korban jiwa. Saat ini, warga masih mengungsi di lahan kosong Stasiun Sawah Besar. Di tempat pengungsian, beragam fasilitas penunjang seperti MCK dan posko kesehatan telah disiapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com