Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Ahok Isi Angket, Lurah-Camat Lesehan Coret Anggaran Siluman DPRD

Kompas.com - 04/03/2015, 16:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada pemandangan menarik saat Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengimbau lurah dan camat untuk mengisi angket perbandingan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI dengan versi DPRD DKI.

Lurah dan camat terlihat berlesehan dan saling berkoordinasi satu sama lain untuk mencoret usulan anggaran "siluman" yang disisipkan DPRD DKI Jakarta. Mereka terlihat seperti mahasiswa yang sedang asyik kerja kelompok.

Mereka diberikan kertas usulan program sesuai dengan masing-masing wilayahnya. Setelah itu, mereka harus membandingkan program mana saja yang tiba-tiba muncul dan tidak diusulkan sebelumnya.

Beberapa camat dan lurah terlihat serius dan mencoret satu per satu usulan dana siluman anggota DPRD DKI. Mereka diharuskan untuk menuliskan kalimat, "saya setuju atau tidak setuju dengan rincian anggaran ini karena tidak sesuai dengan anggaran yang saya usulkan", disertai dengan nama dan jabatan. 

Lurah Kamal Joko Mulyono terlihat kaget mengetahui ada program yang tiba-tiba muncul di anggaran wilayahnya.

"Misalnya ini, pembuatan gapura ornamen Betawi untuk kantor Kelurahan Kamal. Anggarannya sampai Rp 150 juta. Saya tidak setuju anggaran ini karena tidak pernah kami usulkan di musrenbang," kata Joko, di Balai Agung, Balai Kota, Rabu (4/3/2015). 

Selain itu, Camat Cengkareng Ali Maulana Hakim mengatakan, ada usulan program siluman di anggaran wilayahnya. Ali mengaku mengusulkan anggaran sebanyak Rp 7 miliar di musrenbang dan telah dianggarkan melalui e-budgeting.

Hanya saja, di RAPBD versi DPRD DKI, alokasi anggaran untuk wilayahnya meningkat fantastis. "Ini banyak sekali anggaran untuk perbaikan dan pemeliharaan. Kami butuh program itu bagus, tetapi semua anggaran itu tidak ada dalam pembahasan kami. Tambahan dari DPRD ini sekitar Rp 7 miliar, jadi totalnya Rp 14 miliar," kata Ali.

Hal senada juga diungkapkan Camat Tambora Mursidin. Kecamatan Tambora mengusulkan anggaran sekitar Rp 7 miliar di RAPBD DKI dan telah melalui sistem e-budgeting dan musrenbang.

Setelah membandingkan anggarannya dengan usulan anggaran DPRD DKI, ia mengatakan banyak program siluman. "Penambahannya sekitar Rp 2,26 miliar, tetapi bukan dalam bentuk pengadaan, seperti untuk menguras saluran, sosialisasi, dialog interaktif, dan biopori," kata Mursidin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com