Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Angket DPRD DKI Diminta Fokus Selidiki Pengusul Anggaran Siluman

Kompas.com - 04/03/2015, 14:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam menjalankan tugasnya, tim angket DPRD DKI disarankan tidak hanya berfokus pada permasalahan pelimpahan draf rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) yang tanpa persetujuan anggota DPRD.

Sebab ada hal lain yang lebih krusial dibanding masalah tersebut, yakni masalah ditemukannya anggaran siluman sebesar Rp 12,1 triliun yang menyelip di draf APBD versi DPRD.

Seperti diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memutuskan mengajukan draf RAPBD 2015 yang bukan hasil pembahasan dengan DPRD. Alasannya, karena Ahok, sapaan Basuki, mengaku menemukan anggaran sebesar Rp 12,1 triliun yang tak jelas peruntukannya.

"DPRD harusnya jangan cuma bicara soal draf yang tanpa pembahasan. Kalau DPRD serius soal angket, seharusnya mereka menyelidiki Rp 12,1 triliun ini sumbernya dari mana, pengusulnya siapa," kata Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Sebastian Salang kepada Kompas.com, Rabu (4/3/2015).

Menurut Salang, Tim Angket harus menyelidiki anggaran siluman, sebab itulah awal mula penyebab terjadinya perseturuan antara Ahok dan DPRD. Hal yang patut diselidiki adalah menyelidiki siapa yang mengusulkan anggaran tersebut.

Ahok menduga anggaran siluman berasal dari proyek-proyek titipan DPRD. Tak mau dituduh, jajaran pimpinan DPRD DKI mengaku tidak tahu menahu seputar adanya anggaran tersebut.

Dewan juga menyatakan bahwa pihak yang berwenang menyusun anggaran adalah eksekutif, dalam hal ini para pejabat Pemerintah Provinsi DKI yang notabene anak buah Ahok.

"Rp 12 triliun ini siapa yang menitip, dan dititipkan di dinas mana saja. Bagaiamana caranya ini bisa masuk apakah ada keterlibatan dinas terkait. Mereka (tim angket) harus menyelidiki, supaya ketahuan siapa yang nitip," ujar Salang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com