Petugas gedung, menurut Panji, sudah berupaya memadamkan api dengan alat pemadam api ringan. Namun, langkah ini tidak berhasil dan api membesar.
Tidak terdengar sirene
Lusia, salah satu pekerja di lantai 12 Wisma Kosgoro, tidak bisa masuk kerja ke dalam gedung. "Saya tidak tahu apakah lantai 12 tempat saya kerja juga terbakar atau tidak karena infonya masih simpang-siur," katanya.
Pada Senin, Lusia masih bekerja hingga pukul 18.30. "Saya ada lembur. Saat itu tidak ada pemberitahuan bahwa ada kebakaran. Waktu turun masih bisa pakai lift. Saya baru tahu kalau ada kebakaran saat sudah di luar gedung," katanya.
Saat kebakaran Senin malam, sebagian pekerja sudah pulang. Di belakang Lusia, ada dua kolega lainnya yang masih bekerja. Namun, mereka bisa keluar dengan aman.
Tidak kurang dari 2.000 karyawan yang berkantor di Wisma Kosgoro, Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, masih diliburkan.
Teknisi pemadam kebakaran sebuah perusahaan swasta, Dian Suwandra menjelaskan, sistem antisipasi kebakaran bekerja otomatis dan bisa menggunakan diesel PAM jika listrik terpaksa dimatikan. "Perawatan pompa air sampai ke kepala sprinkler harusnya dievaluasi setiap dua minggu sekali untuk melihat apakah pompa bekerja maksimal atau tidak, apalagi gedung tua.
Sementara itu, 80 rumah di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, hangus terbakar, Rabu siang. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi 120 kepala keluarga harus mengungsi. Kebakaran terjadi pukul 14.00. Api diduga akibat korsleting listrik dari salah satu rumah kontrakan. (ART/FRO/DKA/B09/B10)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.