Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sindir Anggota DPRD Saat "Blusukan", Tiba-tiba Beceng Muncul

Kompas.com - 09/04/2015, 13:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta Khotibi Achyar tiba-tiba hadir di sela-sela tinjauan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di sepanjang Kali Mookervart, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (9/4/2015). Pria yang akrab disapa Beceng itu tiba-tiba hadir saat Basuki menyindir kelakuan oknum DPRD DKI yang mengusulkan pembelian perangkat uninterruptible power supply (UPS) hingga Rp 1,2 triliun.

Basuki saat itu meminta Kepala Dinas Tata Air Agus Priyono untuk mempercepat pembebasan lahan program Kanal Banjir Barat (KBB). 

"Bayar saja gelondongan, Pak. Ini kita perlu banyak pembebasan lahan, DKI punya banyak uang kok. Daripada uangnya buat beli UPS Rp 1-2 triliun, mending buat pembebasan lahan," kata Basuki kepada Agus. [Baca: Anggota DPRD Ini Pulas Tertidur Selama Ahok Berpidato...]

Saat itulah tiba-tiba Beceng keluar dan menyalami Basuki. Basuki pun terlihat kaget dan langsung balik menyalaminya.

"Eh... Nah ini dia, kebetulan banget nih ngomongin UPS. Ada anggota dewannya, jagoan sini nih, Pak Haji," kata Ahok, sapaan Basuki, tertawa sambil menepuk-nepuk pundak Beceng.

Anggota Komisi A tersebut juga hanya tertawa mendengar pernyataan Basuki itu. Setelah itu, Beceng yang mengenakan kemeja berwarna hijau dan dasi bergaris-garis tersebut langsung membaur dengan polisi dan warga di sana.

Sementara itu, Basuki kembali berbicara dan melayani permintaan foto warga yang didominasi ibu-ibu. Beberapa personel kepolisian, warga sekitar, dan personel Satpol PP terlihat mencium tangan Beceng. [Baca: Terlelap Saat Ahok Pidato, Beceng Mengaku Merenung]

Mereka mengaku memilih Beceng saat Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 lalu. "Saya datang ke sini berangkat sebagai masyarakat bukan politik dan memang saya harus dekat dengan masyarakat. Kebetulan Cengkareng merupakan dapil saya," kata Beceng kepada Kompas.com

Adapun beberapa permasalahan yang dihadapi warga bantaran Kali Mookevart seperti permintaan pengoptimalan pompa air dan juga meminta agar lingkungan mereka tidak terendam banjir kembali.

Beceng mengaku mendukung langkah Pemprov DKI untuk menormalisasi Kali Mookervart. Dengan demikian, warga juga harus mau direlokasi ke rusunawa yang disediakan DKI.

Menurut Beceng, hal itu menjadi solusi satu-satunya agar kawasan Mookervart tidak lagi terendam banjir.

"Pas reses, mereka selalu minta itu kepada saya. Ini sebetulnya warga yang tinggal di bantaran ini kan mereka tinggal di daerah aliran sungai (DAS). Jadi, kalau hujan besar, kali meluap, pasti mereka terkena dampaknya. Jadi memang rumah mereka harus dibongkar dan saya dukung langkahnya Gubernur nih," kata Beceng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Megapolitan
Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Megapolitan
Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Megapolitan
Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Megapolitan
Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Megapolitan
PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

Megapolitan
Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Megapolitan
Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Megapolitan
Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Megapolitan
Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Megapolitan
Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com