Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAA Berlangsung, Jalan Sudirman-Thamrin Bersih PKL

Kompas.com - 19/04/2015, 13:16 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut berbenah. Salah satunya, menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di jalan-jalan protokol.

Pantauan Kompas.com di Jalan Jenderal Sudirman Minggu (19/4/2015) siang, tidak tampak satu pun PKL di trotoar jalan tersebut. Padahal pada hari-hari biasanya, belasan hingga puluhan PKL berada di sana.

PKL biasanya mangkal di dekat jembatan penyebrangan orang sekitar Gelora Bung Karno maupun di sepanjang jalan hingga Jakarta Convention Center. Tanpa kehadiran PKL, pejalan kaki pun leluasa berjalan di trotoar.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan, pihaknya memang melakukan sterilisasi PKL sejak dua minggu menjelang KAA. Selama berlangsungnya KAA pun personel Satpol PP terus disiagakan.

"Kami menurunkan 1.703 personel selama KAA ini yang kami sebar di seluruh Jakarta, termasuk di Bandara Halim Perdana Kusuma dan Bandara Soekarno-Hatta," kata Kukuh saat dihubungi, Minggu.

Namun, Kukuh menegaskan, personel Satpol PP tidak melakukan pengawalan dan pengamanan, melainkan hanya membantu menertibkan. Misalnya, kata dia, menertibkan PKL yang berpotensi menjadi sumber kemacetan.

"PKL itu kan memicu orang untuk berkerumun dan menimbulkan kemacetan," ujar dia.

Sementara itu, jika terjadi kemacetan, personel Satpol PP juga akan membantu mengurai. "Kami cukup bantu-bantu saja, kalau rekayasa lalu lintasnya kan sudah diatur oleh kepolisian," kata Kukuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com