Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Penghuni Kalibata City Ricuh

Kompas.com - 19/04/2015, 16:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Rapat penyusunan panitia musyawarah untuk membentuk Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Kalibata City, di lantai dasar Tower Jasmine, Kalibata City, Jakarta Selatan, berakhir ricuh, Sabtu (18/4). Kericuhan terjadi saat rapat yang dihadiri sekitar 100 warga yang mewakili 17 menara rumah susun itu dibubarkan paksa oleh puluhan petugas keamanan.

Menurut perwakilan warga, pembentukan P3SRS di rumah susun sederhana milik (rusunami) tersebut dilatarbelakangi banyaknya masalah di Kalibata City. Berbagai masalah yang dikeluhkan warga itu, antara lain, parkir, tarif listrik yang tidak wajar, kenaikan iuran pemeliharaan lingkungan (IPL) yang tidak transparan dan tanpa perbaikan layanan, hingga sertifikat yang tak kunjung terbit.

”Selain itu, ada masalah prostitusi, narkoba, dan kriminalitas yang sudah menjadi rahasia umum di sini,” ujar seorang penghuni.

Salah satu warga, Rina Situmorang (40) menyayangkan kenaikan IPL yang sosialisasinya tak transparan. Penghuni Tower Herbras ini awalnya membayar biaya IPL Rp 2,4 juta per tahun. Tetapi, IPL 2015 ini tiba-tiba naik menjadi Rp 3,4 juta tanpa pemberitahuan resmi.

”Kalau sejak awal dijelaskan untuk apa kenaikannya, warga pasti terima. Tetapi, kami baru tahu setelah biaya IPL ditarik langsung secara autodebet,” ujarnya.

Selain masalah IPL, biaya listrik yang tidak wajar juga dikeluhkan warga. Seorang warga mengaku harus membayar Rp 900.000 per bulan, padahal hanya menggunakan satu pendingin ruangan, satu kulkas, dan lampu untuk dua kamar setiap malam.

Adanya berbagai masalah itu membuat warga rusun ingin membentuk P3SRS yang salah satu fungsinya menjadi pengawas kebijakan yang ditetapkan pengelola. ”P3SRS yang dikelola warga diharapkan dapat menjadi pengawas dan evaluasi kinerja pengelolaan rusun sehingga persoalan hunian dapat dituntaskan,” ujar juru bicara Komunitas Warga Kalibata City (KWKC) Umi Hanik, Sabtu.

Pembentukan P3SRS ini menurut Umi sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. Rapat kemarin sedianya untuk membentuk panitia musyawarah (panmus) yang mewakili warga setiap menara guna menyiapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga P3SRS.

Namun, saat rapat baru berlangsung sekitar 15 menit, tiba-tiba puluhan petugas keamanan datang dan berteriak menyuruh warga bubar. Keributan tersebut berlanjut dengan saling dorong antara petugas keamanan dengan warga sambil saling menyiram air minum.

Tak ada izin

General Manager Badan Pengelola Apartemen Kalibata City, Evans Wallad mengatakan, pertemuan warga tersebut tanpa seizin pengelola sehingga pihak keamanan membubarkannya. ”Mereka hanya membuat surat pemberitahuan, bukan surat izin pemakaian gedung,” ujar Evans saat dikonfirmasi, kemarin.

Menurut Evans, warga Kalibata City sudah memperjuangkan pembentukan P3SRS sejak empat tahun lalu. Pada 5 Maret 2015, pihak pengelola telah membentuk panmus sementara yang anggotanya adalah para pemilik unit hunian di rusun itu. Dia mengatakan, jika warga ingin menyampaikan aspirasi, mereka bisa menyampaikan lewat panmus sementara itu.

Mengenai kenaikan IPL, Evans mengatakan hal itu juga terjadi di seluruh apartemen di Jakarta karena mengikuti perubahan kebijakan yang ditetapkan pemerintah. (B06)

----------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di Harian Kompas edisi Minggu, 19 April 2015, dengan judul "Rapat Penghuni Kalibata City Ricuh"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com