Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Bingung Tak Bisa Menyeberang ke Kebon Sirih

Kompas.com - 22/04/2015, 08:26 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lalu lintas di Jalan Sudirman-Thamrin ditutup untuk perlintasan delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA). Penutupan tersebut efektif sejak 07.30 WIB sampai 09.00 WIB.

Kendati sudah ada pengalihan arus, beberapa pengendara masih kebingungan. Mereka mengaku tidak begitu paham sehingga harus mengikuti arus rekayasa lalu lintas.

Beberapa pengendara motor juga terlihat kebingungan dan bertanya ke polisi. Mereka kebanyakan tidak memahami jalan-jalan alternatif. Salah seorang pengendara sepeda motor, Tri (40), mengaku kebingungan soal penutupan. Ia hendak menuju Jalan Kebon Sirih dari arah Pasar Tanah Abang.

"Aduh saya kebingungan, Pak. Biasanya kan bisa lurus nyeberang Jalan Thamrin langsung ke Kebon Sirih," kata Tri yang hendak mengantar istrinya, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2015).

Sementara di perempatan serong yang menuju Kebon Sirih dari Tanah Abang terpantau cukup padat. Kendaraan dari Jalan Abdul Muis berebut untuk menuju Jalan H. Fachrudin. Kendaraan dari Jalan Jati Baru diarahkan berbelok menuju Jalan H Fachrudin dan Jalan Abdul Muis karena ada penutupan di Jalan Kebon Sirih.

Kondisi lalu lintas ini menyebabkan kemacetan cukup panjang. Kendaraan dari Jalan Kebon Sirih yang menuju Jalan H Fachrudin semakin banyak. Kendaraan-kendaraan tersebut merupakan pengalihan arus dari jalan H Agus Salim.

Pantauan Kompas.com, jalan Sudirman-Thamrin hanya dilintasi oleh rombongan delegasi yang hendak menuju Konferensi Asia Afrika (KAA). Selain delegasi, kendaraan dialihkan ke beberapa ruas jalan yang sudah disiapkan oleh petugas. Selain itu, bus transjakarta juga terpantau tidak ada yang melewati Jalan Thamrin-Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com