Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti UI Ciptakan Aplikasi bagi Pengguna "Commuter Line"

Kompas.com - 26/04/2015, 19:28 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga peneliti Universitas Indonesia menciptakan aplikasi berbasis android yang dapat menampilkan informasi jadwal, posisi dan laporan gangguan perjalanan commuterline secara real time di ponsel konsumen.

Aplikasi tersebut pun telah diluncurkan pertengahan April 2015 lalu. Tiga peneliti tersebut adalah Dr Nadia Yovani MSi (Sosiologi), Himawan Pratama MSi (Sastra Jepang), dan Tridianto Subagia SKom (Ilmu Komputer).

Aplikasi tersebut juga sudah mendapatkan persetujuan dari PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek. "Aplikasi tersebut kami namakan KCJ Train," ujar Tridianto lewat siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (26/4/2015).

Selain informasi jadwal, posisi dan gangguan, para pengguna KRL juga dapat menyampaikan keluhan melalui fitur 'email complaint' yang terintegrasi dengan media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram.

Nadia Yovani mengatakan, aplikasi baru itu dibuat berdasarkan penelitian ilmiah selama dua tahun tentang kultur pengguna transportasi umum di Jepang dan Indonesia. Dana penelitian itu sendiri diperoleh dari hibah penelitian BOPTN Dikti.

"Kami membandingkan data perilaku pengguna transportasi kereta di Jepang dan Indonesia. Setahun pertama tim peneliti mengumpulkan data di Jepang, pada tahun berikutnya pengumpulan data lapangan di Indonesia. Hasil penelitian ini, disimpulkan tingkat kepuasan pelanggan kereta sangat dipengaruhi oleh keberhasilan operator kereta dalam memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada pelanggannya," ujar Nadia.

Tingkat kepercayaan pengguna kereta terhadap operator kereta, lanjut Nadia, dapat terjaga melalui pengembangan saluran komunikasi dan informasi yang terpercaya serta efisien. Untuk itu, tim berinisiatif membuat sebuah aplikasi yang memudahkan akses informasi kereta KCJ Train tersebut.

Himawan menambahkan, PT KCJ selama ini memiliki persoalan komunikasi, yakni penumpukan fungsi media sosial, cara berinteraksi yang kurang efisien dan lain-lain. Himawan mengatakan, aplikasi KCJ Train ini adalah solusi bagi komunikasi perusahaan dengan pelanggannya sendiri.

"KCJ Train ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen serta menciptakan pelayanan prima PT.KCJ," ujar Himawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com