Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishubtrans DKI Jakarta Kaji Angkutan Lain Masuk Jalur Transjakarta

Kompas.com - 29/04/2015, 21:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta akan kaji kemungkinan angkutan massal selain transjakarta untuk masuk busway. Cara itu ditempuh guna mengurangi kemacetan arus lalu lintas.

"Kami belum bisa berkomentar, tetapi perlu dikaji untuk disampaikan kepada Gubernur," kata Kepala Dishubtrans DKI Jakarta Benjamin Bukit di Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Selain angkutan umum, kata Benjamin, jika angkutan massal lainnya, seperti bus sekolah, bus karyawan, dan bus pemerintah memanfaatkan busway, hal itu kemungkinan bisa mengurangi kepadatan arus lalu lintas.

Sementara itu, Direktur Utama PT Blue Bird Purnomo Prawiro mengaku pernah membicarakan soal salah satu kebijakan mengatasi kepadatan arus lalu lintas melalui bus antar jemput pelajar sekolah bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Namun, langkah awal itu hanya sebatas lisan dan belum ditindaklanjuti secara resmi karena harus melalui peraturan daerah (perda).

"Sebenarnya bagus kalau ada bus sekolah yang bisa melakukan antar jemput sehingga mengurangi penggunaan kendaraan pribadi," tutur Purnomo.

Purnomo mencontohkan, PT Blue Bird telah bekerja sama dengan berbagai sekolah internasional untuk menyediakan shuttle angkutan.

Bahkan, PT Blue Bird telah bekerja sama dengan Jakarta International School (JIS) Cilandak Jakarta Selatan untuk menyediakan angkutan massal secara "door to door" yang telah terjalin selama 35 tahun.

Purnomo menyebutkan, penyediaan angkutan massal itu dapat mengurangi kepadatan arus lalu lintas karena satu angkutan dapat mengantar jemput sejumlah murid sekolah.

PT Blue Bird mengaku siap memanfaatkan dana sosial perusahaan untuk penyediaan angkutan sekolah negeri.

Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Warsinem menambahkan, polisi siap mendukung kebijakan untuk mengurangi kemacetan.

"Intinya, polisi sebagai petugas di lapangan mendukung penuh kebijakan mengurangi kemacetan," kata Warsinem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com