Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Parkir Klaim Banyak Pengendara Enggan Bayar di Mesin Parkir

Kompas.com - 02/05/2015, 08:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan parkir meter di sepanjang Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara, seperti tak dianggap oleh beberapa pengendara. Menurut juru parkir yang berjaga, pemilik kendaraan yang memarkirkan kendaraannya enggan membayar iuran parkir meter.

Pantauan Warta Kota, Kamis (30/4/2015), puluhan mobil tampak berjajar rapi terparkir di Jalan Boulevard Raya. Beberapa pengendara yang baru memarkirkan kendaraannya, baik motor atau mobil, terlihat ada yang menghampiri mesin parkir untuk membayar parkir. Namun, ada juga yang dengan cueknya melenggang langsung masuk ke dalam ruko. Mereka memilih langsung membayar ke juru parkir.

Kepada juru parkir, mereka yang tidak membayar di mesin parkir, hanya membayar sebagian. Tarif mobil di mesin parkir Rp 5.000 sejam. Namun, mereka hanya membayar Rp 2.000 kepada juru parkir. Malah, ada pengendara yang hanya parkir selama 5 menit, langsung pergi begitu saja.

"Saya jujur mengeluh sama kurang sadarnya masyarakat yanbg merupakan pengguna parkir di sini. Mereka datang parkir, ya saya akui, cuma lima atau 10 menit saja mereka parkir. Tapi kan tetap saja dihitung. Mobil Rp 5.000 per jam dan motor Rp 2.000 per jam. Ikutin dong peraturan, kan sudah ada parkir meter," ucap Heru (50), juru parkir meter ditemui di lokasi.

Heru juga mengaku sering dibentak pengemudi jika dia mengingatkan seorang pengemudi mobil untuk bayar uang parkir meter.

"Saya ngalah aja, diem aja saya. Saya pernah dilempar uang Rp 2.000 ke muka saya sama pengguna parkir. Padahal saya cuma arahkan si pengguna parkir itu untuk membayar di mesin parkir, kalau enggak ya bayar Rp 5.000 tunai. Enggak apa-apa manual. Kan saya megang kartu juga, diisiin saldo masing-masing tukang parkir Rp 500.000," ucapnya.

Zaenal, juru parkir juga, mengatakan hal yang sama dengan Heru. Dia mengaku bukan hanya dibentak, tapi sempat juga nyaris adu jotos dengan pengguna parkir.

"Saya mau dijotos sama pengguna parkir. Padahal, saya mau ngarahin ke mesin agar bayar parkir. Mau parkir lima menir atau semenit, kan sidah dihitung. Masalahnya, kami selaku juru parkir sering ditanya bos, kenapa setorannya sedikit sekali. Kadang Rp 100.000, kadang Rp 110.000," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com