Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Bumi, Momen Tepat Beralih ke "e-Billing"

Kompas.com - 06/05/2015, 14:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April dapat dijadikan momentum untuk mengubah kebiasaan hidup manusia agar lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan. Meminimalkan penggunaan kertas, misalnya.

Mengurangi penggunaan kertas adalah salah satu cara paling simpel bisa dilakukan dalam menunjukan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Hal tersebut seperti yang dilakukan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) sejak 2012 lewat penerapan program e-Billing.

"Program e-Billing ini kami luncurkan untuk menggantikan tagihan yang tercetak dalam amplop yang biasa dikirimkan setiap bulan kepada pelanggan," kata Meyritha Maryanie kepala divisi Corporate Communication dan Social Responsibility Palyja, Rabu (6/5/2015).

Meyritha menjelaskan, lewat program e-Billing pelanggan akan menerima tagihan lewat email yang telah didaftarkan. Dengan cara itu, penggunaan amplop dan kertas tagihan pelanggan bisa dikurangi.

"Selain sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, program e-Billing juga membuat pelanggan lebih nyaman karena tagihan diterima tepat waktu dan tak perlu khawatir kertas tagihan hilang terselip," kata Meyritha.

Berikut caranya untuk mengikuti program e-Billing tersebut:

1. Unduh formulir di situs Palyja (http://id.palyja.co.id/layanan-pelanggan/lainnya/).

2. Isi faks ke 021 2997 9988 bagi pelanggan standar. Bagi pelanggan meter besar/key account bisa mengirim faks ke 021 5700 349.

3. Pelanggan juga bisa mengirim email ke palyja.care@palyja.co.id untukpelanggan standar dan palyja.key@palyja.co.id bagi pelanggan meter besar/key account.

4. Cara terakhir, pelanggan dapat langsung datang ke Kantor Hubungan Pelanggan (KHP) terdekat untuk mengembalikan formulir pendaftaran e-Billing yang sudah diisi tersebut.

"Sudah saatnya kita juga semakin peduli terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Salah satunya caranya dengan beralih ke program e-Billing ini. Kemudahan yang ditawarkan juga juga sangat banyak," kata Meyritha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com