Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Gratifikasi Seks pada RA Sulit Diungkap

Kompas.com - 20/05/2015, 17:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan kesulitan mengungkap dugaan gratifikasi seks pada praktik prostitusi kelas atas yang dikendalikan oleh RA. Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat mengatakan, kesulitan itu lantaran belum ada bukti kuat yang menjadi dasar penyidik mengajukan pertanyaan, baik kepada RA maupun wanita pekerja seks yang menjadi saksi.

"Bingung juga pertanyaannya apa? Masak kita tanya, apakah kamu bentuk gratifikasi seks atau bukan? Kan enggak mungkin," ujar dia di Kompleks Mabes Polri, Rabu (20/5/2015).

Pertanyaan tersebut tidak dapat begitu saja diajukan tanpa bukti lain yang mendukung. Pasalnya, jika memang benar prostitusi itu hasil dari gratifikasi seks, penyidik pun curiga bahwa sang wanita tidak mengetahui bahwa dirinya dijadikan barang gratifikasi.

Sementara RA sendiri juga masih tertutup jika penyidik melakukan pengembangan ke arah gratifikasi seks tersebut. Dari keterangan RA dan bukti-bukti yang sudah ada, penyidik baru menemukan unsur tindak pidana mucikari dari RA.

Untuk saat ini, Wahyu memastikan, penyidik akan fokus melengkapi berkas RA terlebih dahulu. Berkas perkara yang dimaksud yakni berkas pemeriksaan sesuai tuduhan pertama Pasal 296 KUHP dan 506 KUHP.

"Tetapi, kami akan tetap berupaya mengoreknya ke arah dugaan gratifikasi itu. Kami akan terus mengembangkannya. Kan jika memang ada dugaan kasus yang lain, ya tinggal kami tindak lagi. Intinya perkara ini dulu saja," lanjut dia.

Dugaan adanya gratifikasi seks dalam perkara prostitusi kelas atas yang dilakukan oleh RA disebutkan pertama kali oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan. Dugaan itu dilihat dari tarif pekerja seks yang sangat tinggi sehingga mungkin saja dijangkau oleh pejabat negara.

"Ini ada dugaan wanita itu menjadi hadiah ya, seperti untuk memuluskan sesuatu," ujar Anton, Senin (18/5/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com