Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Bus Bermasalah, PT Transjakarta Perketat Pengawasan

Kompas.com - 21/05/2015, 16:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transjakarta akan menambah jumlah petugas pengawas di bagian pengecekan bus. Setiap harinya, mereka akan bertugas mengecek kondisi bus yang akan dioperasikan.

Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih mengatakan, tujuan dilakukannya penambahan terhadap petugas pengawas merupakan respons terhadap banyakny bus transjakarta yang kerap bermasalah dalam beberapa waktu belakangan.

"Kami akan menerapkan standar pengawasan yang lebih ketat lagi untuk mencegah masalah di kemudian hari. Caranya adalah, kami akan menaruh lebih banyak personel kami di operator untuk mengecek bus yang akan jalan setiap pagi," kata dia melalui keterangan tertulisnya, Kamis (21/5/2015).

Kosasih juga mengatakan bahwa pihaknya akan memperketat SPO (Standar Prosedur Operasional) serta SPM (Standar Pelayanan Minimal) dari setiap pengemudi bus. Salah satu caranya adalah dengan mewajibkan semua operator melakukan sertifikasi terhadap para sopirnya.

"Kami telah evaluasi kejadian-kejadian yang menimpa bus-bus yang bermasalah yang dioperasikan oleh para operator akhir-akhir ini," ujar dia.

Sebagai informasi, satu unit bus transjakarta terbakar di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur pada Kamis pagi tadi. Penyebabnya karena booster rem cakram yang macet, tetapi tetap dipaksa jalan oleh sopir bus.

Sehari sebelumnya, satu unit bus transjakarta mengeluarkan asap saat tengah beroperasi. Peristiwa itu terjadi tak jauh dari Halte Senen, Jakarta Pusat. Penyebabnya karena terjadinya kebocoran oli. Dua kejadian ini menambah panjang deretan kasus bus transjakarta yang mengalami masalah saat sedang beroperasi, mulai dari hanya sekadar mogok hingga gandengan yang terlepas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com