Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Sampah Berserakan, Ahok "Ceramahi" Kadis Pertamanan DKI

Kompas.com - 26/05/2015, 14:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke taman di sepanjang Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Selasa (26/5/2015). Dalam blusukan itu, Basuki tak henti-hentinya "menceramahi" Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar yang diajaknya berkeliling dari Balai Kota.

Di median taman itu, Basuki menemukan banyak sampah kecil yang luput dari penglihatan. Ia meminta Dinas Pertamanan untuk membersihkan seluruh sampah, termasuk sampah-sampah yang terkecil.

"Sampah-sampah ini jangan ada sampah plastik, ini saya enggak mau ini. Jadi sedotan kaya begini juga jangan, ini kan sudah berminggu-minggu sampahnya ada di sini, Pak. Saya enggak mau dengar lagi, dibilang 'Ini sampah kerjaannya orang kebersihan'," kata Basuki sambil memungut sampah dan menunjukkannya kepada Nandar, Selasa (26/5/2015). 

Tak hanya sampah sedotan dan plastik yang dipungut Basuki, tutup botol kemasan dan puntung rokok juga diambilnya. Menurut Basuki, sampah-sampah sudah didiamkan selama berminggu-minggu. Pasalnya sepanjang Jalan Hayam Wuruk itu merupakan akses Basuki dari rumahnya di Pantai Mutiara Jakarta Utara menuju kantornya di Balai Kota.

Kepada Nandar, Basuki meminta petugas Dinas Pertamanan untuk segera membersihkan sampah yang berada di taman, meskipun bentuknya kecil. "Kalau ada yang buang sampah di sini, ya tolong tegur dong. Sekalian taman ini ditanamin pohon, sampai banyak sampah permen kayak gini," kata Basuki kesal. 

Sementara itu salah seorang petugas Suku Dinas Pertamanan Jakarta Barat mengungkapkan kepada Basuki bahwa sampah itu merupakan sampah yang dibuang sembarangan oleh tukang sapu Dinas Kebersihan.

Mendengar itu, Basuki meminta antarsatu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dengan SKPD lainnya untuk saling berkoordinasi. "Jadi kamu lebih baik kerja bareng, kan sama-sama digaji oleh Pemprov DKI. Jadi jangan bilang ini kerjaan Dinas Taman atau ini kerjaan Dinas Kebersihan, bareng-bareng saja," kata Basuki. 

"Ini juga kalau abis ngopi, jangan buang sampah disini lho, harus langsung diambil dibuang ke tempat sampah. Ini bekas sepatu semua juga jangan ada, jangan sampai kolong halte transjakarta jadi tempat sampah, jangan sampai tempat istirahat, jadi tempat sampah," tegas Basuki.

Sementara Nandar terlihat mengangguk dan serius mendengar pernyataan Basuki. Ia juga memungut sampah yang ditunjuk Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com